Peluang Indonesia dalam Mencapai Target Bebas Emisi Karbon di IKN Nusantara

31 Maret 2022 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat berat beroperasi membangun jalur logistik di lahan hutan tanaman industri yang akan menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat beroperasi membangun jalur logistik di lahan hutan tanaman industri yang akan menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia terus berupaya dalam memetakan potensi bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) demi tercapainya target Net Zero Emission pada 2060. Potensi EBT yang dimiliki Indonesia diketahui sangat melimpah, seperti potensi pemanfaatan energi surya.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ade Irfan Pulungan mengatakan, IKN akan diperkenalkan sebagai kota masa depan yang dapat menjadi wajah baru Indonesia di kancah dunia.
"Melalui pengenalan konsep serta penerapan teknologi hijau di IKN, tentu akan menunjang pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) demi tercapainya target Indonesia bebas emisi karbon,” ucap Ade.
Pemerintah yang berperan sebagai regulator telah mewujudkan komitmennya dalam mendukung pemanfaatan energi surya sebagai bagian dari upaya transisi energi melalui serangkaian kebijakan.
“Potensi energi surya sebagai EBT yang dimiliki Indonesia mencapai 3.295 GW, namun diketahui realisasinya baru mencapai 0.3 persendari target yang telah ditentukan. Capaian tersebut tentunya memacu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI untuk terus mengambil langkah besar melalui pencanangan kebijakan strategis yang akan mendukung perkembangan Energi Baru Terbarukan (EBT),” jelas Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Hendra Iswahyudi, Kamis (31/3).
ADVERTISEMENT
Upaya transisi energi juga turut dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui konsep Industri Hijau, RR Sri Gadis Pari Bekti selaku Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Pusat Industri Hijau, Kemenperin RI memaparkan beragam kegiatan pembangunan rendah karbon.
“Kemenperin RI terus berupaya dalam meningkatkan efisiensi sumber daya industri dalam pengembangan industri berkelanjutan, dan secara aktif melakukan fasilitasi serta sosialisasi kepada para pelaku industri terkait dengan industri hijau,” ujar RR Sri Gadis Pari Bekti.
Fasilitasi dan sosialisasi yang dilakukan tentu tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah, Fabby Tumiwa selaku Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mengungkapkan sebagai sebuah asosiasi, pihaknya menyambut baik beragam kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah dalam mendukung kehadiran Energi Baru Terbarukan seperti Energi Surya.
ADVERTISEMENT
"Bersama dengan kehadiran wacana Ibu Kota Baru, AESI memproyeksikan potensi pemanfaatan energi surya, khususnya PLTS berkapasitas 2,500 - 8,100 MWp,” ungkap Fabby.