Pembangunan Kilang Minyak Pertamina di Tuban Ditarget Rampung Juni 2027

31 Mei 2021 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Tuban, Jawa Timur, ditarget rampung pada pertengahan tahun 2027. Rencana pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban ini sedikit mundur dari jadwal sebelumnya yang ditarget rampung di akhir tahun 2026.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut disampaikan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono, dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (31/5).
Mundurnya rencana operasi kilang tersebut, kata Djoko, disebabkan oleh terkendalanya pekerja teknis imbas pandemi COVID-19.
"Timeline project GRR Tuban akan onstream di Juni 2027. Ini akan mundur sekitar 6 bulan terkait dengan kemarin engineering desainnya mengalami kemunduran 6 bulan karena COVID-19 di negaranya. Ini yang mengerjakan desain dan juga lisensornya karena lockdown," jelas Djoko dalam rapat tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Ia menjelaskan, proyek di bawah garapan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia ini berdiri di atas lahan seluas 834,8 hektare. Lahan terbesar merupakan lahan milik warga setempat yakni seluas 377,2 hektare.
Selanjutnya, merupakan lahan Kementerian LHK seluas 328,7 hektare, lahan Perhutani 105,5 hektare, jalan desa 3,4 hektare, serta relokasi lahan Perhutani seluas 20 hektare.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk lahan warga, telah dipastikan proses pembayaran ganti rugi sudah rampung 100 persen di akhir tahun 2020. Hal ini seiring dengan viralnya kemunculan desa miliarder di Tuban beberapa waktu lalu. Mereka ini tak lain warga yang menerima dana ganti ganti rugi lahan kilang dalam jumlah miliaran rupiah.
"Untuk lahan warga telah selesai pembayaran lahan 100 persen di 9 Desember 2020, dan sebanyak 55 pemilik dilakukan secara konsinyasi," ujar Djoko.
Sebelumnya, Rosneft pun telah memberi sinyal kelanjutan proyek GRR Tuban ini. Mereka sudah memulai penggarapan desain rinci dengan menggandeng Spanish Tecnicas Reunidas SA.
Kilang GRR Tuban nantinya dikembangkan dan dikelola oleh Pertamina Rosneft, sebagai perusahaan joint venture antara perusahaan minyak dan gas bumi Indonesia PT Pertamina (Persero), dengan Rosneft Singapore Pte Ltd yang merupakan afiliasi perusahaan migas Rosneft asal Rusia.
ADVERTISEMENT