Pembentukan BUMN Indonesia Battery Dikebut, Segera Lapor ke Erick Thohir

15 Oktober 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Grab Indonesia mengoperasionalkan 20 unit armada GrabCar Elektrik, Hyundai Ioniq. Foto: Bagas Putra Riyadhana
zoom-in-whitePerbesar
Grab Indonesia mengoperasionalkan 20 unit armada GrabCar Elektrik, Hyundai Ioniq. Foto: Bagas Putra Riyadhana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir berupaya memaksimalkan hilirisasi industri minerba terutama nikel untuk baterai kendaraan listrik. Erick telah berencana membentuk holding BUMN PT Indonesia Battery.
ADVERTISEMENT
CEO Mining Industri Indonesia atau MIND ID, Orias Petrus Moedak, mengungkapkan untuk mewujudkan BUMN tersebut, Erick Thohir telah membentuk tim sejak Februari 2020.
“Menteri BUMN sudah bentuk tim sejak awal tahun. Ini dibentuk untuk bikin industri baterai. Ini diketuai Komisaris Utama MIND ID, Agus Tjahajana. Pak Menteri sudah mencanangkan Indonesia sebagai hub produksi material yang berguna untuk baterai ini,” kata Orias saat konferensi pers secara virtual.
Orias belum bisa membeberkan detail yang sudah dikerjakan tim itu. Hanya saja, Orias memastikan tim yang dibentuk tersebut sudah selesai membuat PT dalam waktu dekat.
“Rencananya dalam satu, dua bulan dan minggu ini PT ini sudah bisa selesai. Ini sedang dikerjakan. Bagian legal kami sudah diminta pendapat bagaimana akta pendirian. Tapi ini tim yang bisa jelaskan detail,” ungkap Orias.
Sandiaga Uno bertemu Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Istimewa
Orias memastikan setelah pembicaraan tersebut selesai, maka hasilnya segera dilaporkan ke Erick. Meski begitu, ia merasa pembahasan mengenai jajaran direksi juga masih memerlukan waktu.
ADVERTISEMENT
“Iyalah kan (ke) Pak Menteri datang tinggal lapor kita sepakat kan selesai. Minggu ini ya satu minggu, yaudahlah sampai Kamis depan. Kita dikejar-kejar Pak Menteri itu timnya dari awal tahun, beliau sudah sangat-sangat antusias jadi kita mesti kerja keras,” tutur Orias.
Sebagai catatan, tiga perusahaan pelat merah bakal bersatu untuk membentuk Holding Indonesia Battery. Ketiga perusahaan tersebut adalah holding pertambangan MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Holding ini ditujukan untuk pengelolaan industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
Sementara itu, Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea, dua produsen electric vehicle (EV) Battery untuk mobil listrik terbesar dunia mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek investasi senilai USD 20 miliar lebih dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air.
ADVERTISEMENT