Pembiayaan Utang di 2021 Turun Jadi Rp 1.142,4 Triliun

14 Agustus 2020 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi utang. Foto: Antara/Hafiz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi utang. Foto: Antara/Hafiz Mubarak
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan pembiayaan utang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 sebesar Rp 1.142,4 triliun. Pembiayaan utang tahun depan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pembiayaan utang pada 2021 tercatat 6,4 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan APBN, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2020 sebesar Rp 1.220,4 triliun.
"Sejalan dengan kebijakan umum di atas, sebagian besar pembiayaan utang dalam APBN tahun 2021 akan dipenuhi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)," tulis dokumen Buku Nota Keuangan beserta RAPBN 2021 seperti dikutip kumparan, Jumat (14/8).
Sementara itu, instrumen pinjaman akan lebih banyak dimanfaatkan terutama untuk mendorong kegiatan/proyek prioritas pemerintah. Rencana pembiayaan utang sebagian besar dilakukan dalam mata uang rupiah, berbunga tetap, dan dengan tenor menengah-panjang.
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Dalam rangka menjaga risiko pengelolaan utang dan mendorong efisiensi bunga, pemerintah tetap memiliki fleksibilitas dalam menentukan komposisi portofolio utang yang akan dituangkan lebih lanjut dalam strategi pembiayaan utang.
ADVERTISEMENT
“Menjaga keseimbangan makro dengan menjaga komposisi portofolio utang secara optimal berarti bahwa pengelolaan utang dilakukan dengan menjaga komposisi utang antara lain komposisi utang domestik dan utang valas, dan komposisi instrumen SBN dan pinjaman,” tulis dokumen tersebut.
Saat ini, komposisi utang pemerintah didominasi oleh instrumen pasar keuangan yaitu Surat Berharga Negara (SBN), dengan persentasenya terhadap total utang mencapai 84 persen pada tahun 2019.
Meski menurun dari tahun lalu, pembiayaan utang pemerintah tersebut termasuk yang tertinggi sejak 2010.
Berdasarkan data LKPP, pada 2010 realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 86,9 triliun, meningkat jadi Rp 102,7 triliun di 2011. Selanjutnya di 2012 pembiayaan utang sebesar Rp 137 triliun, 2013 sebesar Rp 219,3 triliun, serta 2014 dan 2015 masing-masing Rp 255,7 triliun dan Rp 382,3 triliun.
ADVERTISEMENT