news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembiayaan Utang Rp 155 T di April 2022, Turun 62,4 Persen

23 Mei 2022 22:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat APBN 2018 Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat APBN 2018 Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan realisasi pembiayaan utang dari APBN pada April 2022 merosot tajam hingga 62,4 persen. Adapun pembiayaan utang tersebut sebesar Rp 155,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, penurunan pembiayaan utang disebabkan realisasi APBN yang surplus hingga Rp 103,1 triliun di April 2022. Pertumbuhannya mencapai 174,7 persen dari APBN April 2021 yang masih defisit Rp 138,2 triliun.
"Hingga bulan April, pembiayaan utang Rp 155,9 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada posisi April pembiayaan utang kita mencapai Rp 414,9 triliun. Jadi ini drop 62,4 persen," katanya saat konferensi pers APBN KITA, Senin (23/5).
Menkeu memaparkan, Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah juga menurun tajam yaitu hanya Rp 142,2 triliun di April 2022 ini, dibandingkan penerbitan SBN April tahun lalu yang mencapai Rp 416,7 triliun.
Sementara untuk pinjaman neto terealisasi sebesar Rp 13,6 triliun. Adapun tahun lalu, kata Sri Mulyani, pinjaman neto ini minus Rp 1,8 triliun. "Ini yang menggambarkan APBN sudah mulai terjadi konsolidasi atau pemulihan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, penurunan pembiayaan utang dipengaruhi oleh penurunan yang sangat tajam dari penerbitan atau issuance SBN. Menurut Sri Mulyani, hal ini merupakan salah satu bentuk untuk menjaga ketahanan APBN.
"Dengan tren kenaikan suku bunga yang makin tinggi, kebutuhan untuk surat berharga yang kita terbitkan menjadi lebih rendah. Ini juga mengamankan APBN kita dari exposure risiko yang berasal dari market dengan adanya tren kenaikan suku bunga global," tuturnya.
Adapun untuk Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan Bank Indonesia (BI) sampai April 2022, BI telah melakukan exercise SKB 1 sebesar Rp 30,17 triliun, dalam bentuk Surat Utang Negara Rp 15,4 triliun, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk sebesar Rp 14,7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Dalam bentuk tadi, penempatan untuk Greenshoe Operation dari Bank Indonesia atau private placement. Ini masih market based," tandas Sri Mulyani.