Pemerintah Antisipasi Dampak Krisis Ekonomi Turki yang Mengancam RI

14 Agustus 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang Turki, Lira. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Turki, Lira. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah menyusun sejumlah cara untuk mengantisipasi dampak dari memburuknya keadaan ekonomi Turki. Hal ini dilakukan agar ekonomi Indonesia tetap solid di tengah tekanan global.
ADVERTISEMENT
"Kan sudah bicara Pak JK (Jusuf Kalla) sudah bicara juga. Tadi sudah bicara dengan Sri Mul (Sri Mulyani/Menteri Keuangan) dengan Gubernur BI sudah disiapkanlah (langkah antisipasi). Sama-sama, mau lapor Presiden dulu sebelum mengambil tindakan," sebut Staf Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, saat ditemui di Kantor Wapres, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (14/8).
Menurut Sofjan, memburuknya keadaan ekonomi Turki sedikit banyak berpengaruh terhadap Indonesia. Misalnya kurs rupiah melemah.
"Saya rasa pembicaraan soal ekonomi terutama yang terjadi dengan Turki, efeknya pada kita. Dan juga mengenai rupiah dan lain-lain. Hari ini sudah Rp 14.600 kan," imbuhnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP/ADEM ALTAN)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP/ADEM ALTAN)
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa dia belum terlalu khawatir dengan adanya dampak dari krisis ekonomi yang mendera Turki.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kita beda dengan Turki, saya baru bicara dengan Ibu Ani (Sri Mulyani) itu Turki dengan Indonesia beda, dia (Turki) inflasinya 15,9 persen kita cuma 3,5 persen, jauh kan," papar JK.
Sedangkan dari sektor perdagangan, Turki bukanlah tujuan utama ekspor barang asal Indonesia. Nilai perdagangan antara Indonesia dan Turki hanya berkisar USD 1 miliar hingga USD 2 miliar per tahunnya.
"Perdagangan kita tidak besar," tutupnya.