Pemerintah Bakal Subsidi Motor Listrik Rp 6,5 Juta? Ini Penjelasan Menteri ESDM

2 Desember 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Dok. SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Dok. SKK Migas
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara mengenai rencana pemerintah menyiapkan subsidi bagi pembeli motor listrik sebesar Rp 6,5 juta.
ADVERTISEMENT
Rencana tersebut pertama kali diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Katanya, regulasi subsidi motor listrik sedang dipersiapkan.
Arifin mengatakan, subsidi motor listrik ini memang diperlukan untuk mendorong minat masyarakat membeli motor listrik. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi konsumsi BBM di tengah mahalnya harga minyak mentah.
"Harganya (motor) itu masih dalam range kemampuan masyarakat, bagaimana kita bisa mendorong masyarakat bergairah untuk pakai motor listrik," jelasnya kepada awak media di kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/12).
Meski demikian, dia menegaskan program ini belum ada keputusan resmi, termasuk besaran subsidinya harus diatur terlebih dahulu oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Selain itu, pada dasarnya Arifin lebih ingin mendorong alokasi subsidi tersebut diarahkan untuk program konversi motor listrik dari motor konvensional, daripada untuk pembelian motor listrik baru.
ADVERTISEMENT
"Nanti sih akan dua-duanya (program konversi dan beli baru), cuma kalau saya pribadi sih maunya dorong yang konversi saja dulu," ungkapnya.
Motor listrik di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
Adapun Kementerian ESDM saat ini sedang menggencarkan program konversi motor konvensional menjadi listrik. Pemerintah menargetkan setidaknya 1.000 motor bisa dikonversi di tahun ini.
Selain itu, Arifin menjelaskan manfaat konversi motor listrik ini dibandingkan membeli motor listrik baru bisa sekaligus menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) industri komponen motor sekaligus membina bengkel dan UMKM otomotif di dalam negeri.
"Kalau yang motor jadi kan kebanyakan komponennya sudah tinggal assembling saja, tapi yang konversi ini sekarang ini saya bilang 120 juta (motor), kita sasarkan motor yang 10 tahun ke atas, kita targetkan supaya bisa terkonversi menjadi motor listrik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia memaparkan, biaya konversi motor listrik saat ini dibanderol Rp 15 juta per motor. Menurut dia, komponen motor yang paling mahal adalah baterai seharga Rp 7,5 juta. Sehingga jika bisa disubsidi setengahnya, motor konversi bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Bisa enggak baterai ini dipikirkan untuk digendong, itu kalau bisa digendong bisa separuh. Kita sudah survei ke masyarakat, (harga konversi) Rp 5-6 juta untuk masyarakat tidak keberatan jadi tinggal sedikit gap-nya," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi untuk motor listrik hingga Rp 6,5 juta. Tidak hanya itu, subsidi juga akan diberikan untuk pembelian mobil listrik. Namun, Luhut enggan menyebut berapa yang akan diberikan.
"Sepeda motor kita lagi finalisasi. Berapa juta kita mau kasih subsidi sepeda motor mungkin Rp 6 juta, di Thailand mungkin Rp 7 juta, kita mungkin Rp 6,5 juta atau berapa kira-kira berkisar itu," ujar Luhut dalam acara PermataBank Wealth Wisdom 2022 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Selasa (29/11).
ADVERTISEMENT