Pemerintah dan DPR Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi 2019 Jadi 5,2%

11 Juli 2018 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Anggaran DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyepakati untuk memangkas target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi hanya 5,2-5,6%, lebih rendah dibandingkan usulan pemerintah sebelumnya sebesar 5,4-5,8%.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Ketua Banggar Aziz Syamsuddin dalam rapat terkait penyampaian dan pengesahan laporan panitia kerja (panja) pendahuluan Rancangan APBN 2019 bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta Gubernur BI Perry Warjiyo.
"Perkirakan pertumbuhan ekonomi tersebut dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik dan eksternal, baik saat ini maupun potensi risiko ke depan, serta kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah," kata Azis di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (11/7).
Sementara asumsi makro lainnya berdasarkan kesepakatan panja tetap seperti yang diusulkan pemerintah. Laju inflasi ditargetkan 2,5-4,5%, kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.700-14.000, tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 4,6-5,2%.
ADVERTISEMENT
Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) disepakati sebesar USD 60-70/barel, lifting minyak bumi 722-805 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi sebesar 1,21-1,3 juta barel setara minyak per hari.
"Demikian disampaikan beberapa asumsi makro yang disepakati berdasarkan rapat panja ini," katanya.
Hasil kesepakatan ini nantinya akan dilaporkan ke Presiden Jokowi dan akan dibacakan saat Nota Keuangan pada 16 Agustus 2018. Setelahnya, akan dibahas di Komisi terkait untuk disahkan sebagai APBN 2019.