Pemerintah Diminta Tak Hanya Fokus Cukai Rokok, Tapi Juga Harga Jual Eceran

30 Agustus 2020 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bea Cukai amankan 4,47 juta batang rokok ilegal. Foto: Ditjen Bea Cukai
zoom-in-whitePerbesar
Bea Cukai amankan 4,47 juta batang rokok ilegal. Foto: Ditjen Bea Cukai
ADVERTISEMENT
Cukai Hasil Tembakau (CHT) masih menjadi salah satu andalan pemerintah dalam segi penerimaan negara. Tak heran, pemerintah menargetkan penerimaan dari CHT bisa terus meningkat di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Namun, Partner Research and Training Services DDTC, B. Bawono Kristiaji meminta pemerintah tak hanya fokus perkara cukai. Sebab, yang tak kalah penting adalah memperhatikan apa yang ada di para konsumen.
“Nah perilaku konsumen dipengaruhi bukan atas cukainya tapi atas Harga Jual Ecerannya (HJE). Jadi karena yang dihadapi konsumer adalah bukan cukainya tapi lebih kepada si HJE yang dipatok, baik itu rentang maupun maksimal oleh pemerintah,” kata Bawono saat webinar yang diselenggarakan Akurat Poll, Minggu (30/8).
“Itulah price yang akan mereka hadapi, mereka mau beli rokok itu akan tergantung berapa ribu rupiah yang saya bayar, bukan dari cukainya. Walaupun ada hubungannya tapi harga dari konsumer itu yang menentukan,” tambahnya.
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
Bawono tidak begitu mempermasalahkan kalau tarif cukai bakal dinaikkan sebagai peningkatan penerimaan negara. Hanya saja, ia mengharapkan harus ada perhitungan matang dari kenaikan CHT dan dampak ke HJE. Sehingga kondisi di konsumen tetap stabil.
ADVERTISEMENT
“Kalau concern masalah optimalisasi yang dinaikkan CHT-nya lebih besar kenaikannya, tapi HJE untuk menjaga konsumer tetap stabil. Atau dibalik yang perlu adalah kita mengendalikan jumlah konsumsi,” ujar Bawono.
Selain soal konsumen, Bawono mengungkapkan perilaku produsen juga terkadang luput dari pemantauan. Ia mengatakan dengan adanya kebijakan kenaikan CHT tentu bakal berdampak ke produsen seperti dalam menentukan struktur atau potensi margin di pasaran.
“Kalau kita melihat HJE itu adalah harga jual, jadi di situ dia mendapatkan affordability-nya berapa banyak yang dikonsumsi dan segala macam, tapi di sisi lain ada cost structure juga yang ditetapkan pemerintah. Jadi nanti akan mempengaruhi potensi margin dan akan mempengaruhi struktur pasar IHT,” tutur Bawono.
Lebih lanjut, Bawono mengakui dalam mengambil kebijakan di sektor cukai tersebut memang tidak mudah. Kebijakan yang diambil pemerintah harus juga memperhatikan dari segi penerimaan negara, pengendalian konsumsi rokok, dan sisi industri.
ADVERTISEMENT
“Dari kaca mata ini kita bisa simpulkan bahwa apapun kebijakan cukai yang diambil itu akan mempengaruhi sekali industrinya itu sendiri. Jadi ibaratnya strukturnya seperti apa, pasarnya seperti apa, dan segala macam ini akan terpengaruh oleh cukai hasil tembakau,” terang Bawono.