Pemerintah Diminta Tegas Siapa yang Akan Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

17 Januari 2021 15:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kereta cepat Foto: Karin-Karin/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta cepat Foto: Karin-Karin/Pixabay
ADVERTISEMENT
Pemerintah menawarkan pengerjaan kereta cepat Jakarta-Surabaya kepada China. Padahal, Jepang sebelum disebut sebagai pihak yang bakal menggarap proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, meminta pemerintah harus tegas terkait siapa yang mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Pemerintah harus tegas untuk koridor Jakarta-Surabaya mau dibangun kereta cepat atau semi cepat, dan siapa yang diminta untuk membangun. Dilelang kah atau ditunjuk?" kata Djoko saat dihubungi, Minggu (17/1).
Apabila ada ketegasan bakal berdampak ke proses pembangunan proyek tersebut. Djoko menganggap sampai saat ini belum ada kejelasan. Ia mengaku kurang tahu detail terkait kendala apa yang membuat eksekusi berjalan lama.
"Keduanya belum jelas kapan akan dibangun," ungkap Djoko.
Kereta cepat Jakarta-Surabaya merupakan lanjutan dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pada tahun 2019, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan proyek lanjutan itu kali ini bakal digarap Jepang.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat itu, perusahaan China Railways Construction Corporation (CRCC) tertarik melanjutkan pembangunan proyek kereta Jakarta-Surabaya yang rencananya dibangun tahun ini.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Pantau Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: dok. PT KCIC
Kala itu, Luhut menyebut China sulit menggarap proyek ini. Sementara Jepang sudah lebih dulu mengadakan studi atas proyek ini bahkan ketika rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai.
"Saya pikir agak sulit (China masuk) karena Jepang pingin masuk situ, dan kita juga lihat Jepang ini long investor di Indonesia," tegas Luhut saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, September 2019.
Hanya saja, Luhut memberikan sejumlah catatan kepada Jepang. Dia berharap Japan Internasional Corporation Agency (JICA) mau memberi penawaran yang lebih baik.
Namun, seiring berjalannya waktu atau di awal tahun 2020, rencana tersebut mulai ada tanda-tanda berubah. Luhut menawarkan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya kepada China.
ADVERTISEMENT
Tawaran proyek ini ke China terungkap usai pertemuan Luhut dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Danau Toba pada Selasa (12/1). Wang Yi kemudian bertemu dengan Presiden Jokowi dan Menlu RI Retno Marsudi pada Rabu (13/1) di Jakarta.
"Presiden Jokowi sudah menyampaikan ke Perdana Menteri Xi Jinping agar China dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (13/1).