Pemerintah hingga Swasta Dinilai Jadi Kunci Tekan Emisi Karbon di RI

28 Januari 2023 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emisi Karbon Perkotaan Foto: Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
Emisi Karbon Perkotaan Foto: Aly Song
ADVERTISEMENT
Peran pemerintah hingga swasta dinilai menjadi kunci untuk menekan emisi karbon di dalam negeri. Apalagi, pemerintah memiliki target untuk net zero emission pada 2060.
ADVERTISEMENT
Bertepatan dengan hari pengurangan Emisi CO2 Internasional atau International Reducing CO2 Emissions Day pada hari ini, Sabtu (28/1), peran swasta juga diharapkan terus meningkat untuk menekan emisi karbon. Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Wisnu Bharuna mengatakan, pengurangan emisi karbon demi mencegah perubahan iklim. Hal ini pun telah disepakati berbagai negara dalam Forum Presidensi G20 dan Forum B20.
"Kita harus gotong royong membantu bangsa ini, pemerintah tidak bisa sendiri, untuk itu saya mendukung dan siap bergandengan tangan dengan anak-anak muda milenial Indonesia. Agenda besar hilirisasi industri tetap berjalan, komitmen bersama dunia global bisa kita jalankan, itu harapannya," ujar Wisma dalam keterangannya, Sabtu (28/1).
Selain itu, keterlibatan milenial juga dinilai dapat membantu mengurangi emisi karbon. Ketua Umum Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam, Achyar Al Rasyid menuturkan, program penghijauan lingkungan akan berfokus pada daerah-daerah bekas pertambangan.
ADVERTISEMENT
Menanam Pohon (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
Ia menjelaskan, perkumpulan tersebut berkomitmen untuk mengkombinasikan dua hal, yaitu langkah mengurangi emisi karbon dengan memastikan ketahanan pangan di masa depan. “Perkumpulan ini didirikan sebagai agregator dan katalisator dua agenda besar tersebut,” tutur Achyar.
“Hilirisasi industri perlu terus didukung oleh anak anak muda milenial, sebagai langkah untuk Indonesia menjadi negara maju. Penanaman pohon juga harus dilakukan, jadi keduanya bergerak simultan, bersamaan," tambahnya.
Sebelumnya, Pengamat dan Peneliti di Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengungkapkan pengurangan emisi global yang dilakukan perusahaan tambang dan migas hanya sekadar wacana. Banyak diskusi yang dilakukan tapi masih belum nyata.
"Ada sedikit upaya, tapi belum kelihatan konkret-nya. Bukan hanya di tambang, tapi di migas belum terlihat," kata Ferdy kepada kumparan, Sabtu (28/1).
ADVERTISEMENT
Ferdy menilai banyak produsen batu bara yang berkepentingan dan belum siap melakukan transisi. Pengurangan emisi baru ramai diisukan beberapa tahun terakhir sehingga belum membuahkan hasil.