
Pemerintah India akan segera melarang ekspor gandum . Diketahui, India adalah negara pengekspor gandum untuk global terbesar kedua. Dikutip dari Reuters, kabar tersebut diumumkan oleh Pemerintah India pada Jumat (13/5/2022) malam.
ADVERTISEMENT
"India telah melarang ekspor gandum dengan segera, kata pemerintah dalam pemberitahuan Jumat malam, karena produsen gandum terbesar kedua di dunia itu mencoba meredakan harga lokal," Sabtu (14/5).
Menurut laporan Reuters, pembeli global saat ini mengandalkan produksi gandum dari India setelah pasokan gandum dari wilayah Laut Hitam anjlok, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari lalu.
Sementara laporan Financial Express, larangan ekspor gandum tersebut dilakukan oleh Pemerintah India untuk mengendalikan harga gandum di pasar domestik. Sementara pengiriman ekspor yang telah diterbitkan sebelum larangan ini dikeluarkan tetap diizinkan.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
"Larangan ekspor juga datang di tengah gangguan pasokan gandum global akibat perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina yang merupakan eksportir utama biji-bijian makanan," tulis laporan tersebut.

Ekspor gandum India melonjak menjadi 7 juta ton, senilai USD 2,05 miliar, pada 2021-2022 karena permintaan global yang kuat. Dari total ekspor gandum, sekitar 50 persen diekspor ke Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT) India, India mengekspor sekitar 963.000 ton gandum tahun ini, dibandingkan 130.000 ton pada periode yang sama tahun lalu.
Padahal target ekspor gandum India pada tahun 2022-2023 adalah mencapai 10 juta ton. Kementerian Perdagangan India bahkan menyatakan akan mengirim delegasi ke sembilan negara untuk ekspansi pasar gandum mereka, termasuk ke Indonesia.
"Kementerian Perdagangan baru-baru ini menyatakan bahwa India akan mengirim delegasi perdagangan ke sembilan negara –Maroko, Tunisia, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Turki, Aljazair dan Lebanon –untuk menjajaki kemungkinan meningkatkan pengiriman gandum," seperti dikutip dari Financial Express.