Pemerintah Jual Surat Utang Online, Imbal Hasil 5,57 Persen per Tahun

23 Januari 2021 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Surat Utang Negara Kemenkeu Loto Srinaita Ginting (tengah). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Surat Utang Negara Kemenkeu Loto Srinaita Ginting (tengah). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan menerbitkan instrumen surat utang berupa Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 secara daring (e-SBN) kepada masyarakat. Penjualan akan dimulai pada Senin, 25 Januari 2021 dan penutupan pada Kamis 18 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Adapun tingkat imbal hasil atau kupon yang ditawarkan sebesar 5,57 persen per tahun. Dengan masa tunggu satu periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai 15 April 2021.
Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penerbitan ORI019 ini memiliki tenor tiga tahun, dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2024.
Masyarakat dapat membeli obligasi ritel tersebut dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Pemesanan dapat dilakukan masyarakat melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.
Pemerintah sudah menunjuk 26 mitra distribusi surat utang untuk transaksi ini antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (fintech) peer-to-peer lending.
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.
Sebanyak empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
Selain itu, tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).
Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
Penerbitan ORI019 merupakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana yang ditawarkan kepada masyarakat di 2021.
Selain ORI019, pemerintah berencana menerbitkan SR014 pada Februari, SWR002 pada April, SBR010 pada Juni, SR015 pada Agustus, ORI020 pada September dan ST008 pada November.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, total dari penerbitan tujuh SBN ritel di 2020 yaitu SBR009, SR012, ORI017, SR013, ORI018, ST007 dan Cash Waqf SWR001, pemerintah telah menyerap jumlah dana sebanyak Rp 76,93 triliun.