Pemerintah Kantongi Rp 13,2 Triliun dari Penerbitan Surat Utang ‘Samurai Bonds’

21 Mei 2021 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Pemerintah berhasil meraih 100 miliar yen Jepang (JPY) atau sekitar Rp 13,2 triliun (kurs Rp 132 per yen Jepang) dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds). Penerbitan ini merupakan kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (21/5), Samurai Bonds ini diterbitkan dalam enam seri.
Tenor terpendek memiliki jangka waktu 3 tahun dengan seri RIJPY0524 berhasil meraih 29 miliar yen, dengan tingkat kupon sebesar 0,33 persen. Sementara tenor terpanjang selama 20 tahun dengan seri RIJPY0541 meraih 2,3 miliar yen, dengan tingkat kupon 1,44 persen.
Seri RIJPY0526 dengan tenor 5 tahun berhasil meraih 46,8 miliar dengan kupon atau imbal hasil 0,57 persen. Seri RIJPY0528 dengan tenor 7 tahun meraih 1,2 miliar yen dengan kupon 0,7 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat penyampaian SPT elektronik di Kantor Dirjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selanjutnya, seri RIJPY0531 dengan tenor 10 tahun terjual 18,2 miliar yen dan memiliki tungkat kupon 0,89 persen dan RIJPY0536 bertenor 15 tahun berhasil meraih 2,5 miliar yen dengan tingkat kupon 1,17 persen.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menilai, Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang positif. Adapun nominal penerbitan pada tenor 3 tahun merupakan yang terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds. Sementara itu, sekitar 70 persen dari total nominal penerbitan kali ini berada pada tenor 5 tahun ke atas.
“Berkurangnya dominasi tenor pendek ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia,” tulis keterangan tersebut.
Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan COVID-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional.