Pemerintah Luncurkan ORI020, Bagaimana Tren Investasi di Obligasi Ritel?

4 Oktober 2021 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah hari ini meluncurkan obligasi negara ritel seri ORI020, dengan kupon atau imbal hasil sebesar 4,95 persen per tahun. Masyarakat bisa membeli ORI020 dengan minimum pemesanan senilai Rp 1 juta.
ADVERTISEMENT
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, salah satu kelebihan salah satu instrumen surat berharga negara (SBN) ritel itu adalah instrumen investasi ini memiliki skema return yang stabil dan terukur. Sehingga, tidak heran apabila obligasi ritel yang diterbitkan pemerintah setiap serinya selalu berhasil menggaet banyak investor.
“Pertumbuhan jumlah investor luar biasa, terlihat dari dana yang terkumpul dan jumlah investor baru,” ujar Luky dalam Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI020, Senin (4/10).
Luky mengeklaim, tren investasi pada ORI akan terus meningkat ke depannya. Ia merinci pada Februari lalu, DJPPR Kemenkeu juga menawarkan ORI019 yang berhasil meraup dana hingga Rp 26 triliun dari 48.731 investor. Jika dibandingkan dengan serial ORI018, ini berarti terdapat lonjakan sebesar minat sebesar 45,7 persen yang didominasi oleh milenial.
ADVERTISEMENT
Menurut Luky, salah satu alasan tingginya minat milenial dalam berinvestasi ORI yaitu karena pergerakan harga ORI masih tinggi dari tahun ke tahun. Berdasarkan data DJPPR, penjualan ORI seri terdahulu seperti ORI015, OR016, ORI017, ORI018, dan ORI019 menunjukkan rata-rata yang lebih tinggi dari tingkat yield di pasar sekunder.
Tak hanya itu, Indonesia Bonds Pricing Agency (IBPA) juga menemukan bahwa ORI015 hingga ORI019 adalah instrumen investasi yang diperdagangkan pada harga at premium; menjadikannya salah satu instrumen investasi terbaik pada jajaran tenor yang bersesuaian.
Hingga akhir September 2021, data DJPPR Kemenkeu menunjukkan, ORI015-ORI019 memiliki besaran kupon harga yang bersaing, bahkan mayoritasnya masih terus diminati dan mengalami peningkatan pada tahun ini.
ORI015 kini berada pada harga jual 100,39 persen, dengan kupon sebesar 8,25 persen, ORI016 ada pada harga jual 103,81 persen, dengan kupon 6,8 persen, serta ORI017 dengan harga tertinggi pada 104,22 persen, dengan besaran kupon 6,4 persen.
ADVERTISEMENT
Dilanjutkan oleh ORI018 yang kini memiliki nilai beli 103,14 persen, dengan kupon sebesar 5,7 persen, dan si pemecah rekor ORI019 yang masih bertahan pada harga jual 102,58 persen, dengan kupon 5,57 persen.
Secara berurutan, ORI015-ORI019 akan jatuh tempo pada 2021, 2022, 2023, 2023, dan 2024. Sedangkan untuk ORI020 sendiri akan sama seperti ORI019, yakni pada 2024. Dan dengan ketentuan yang sama, semua serial ORI akan kembali ke nilai utuh alias 100 persen ketika jatuh tempo.