Pemerintah Punya Utang Rp 96,5 T ke Pertamina, Tahun Ini Cair Rp 45 Triliun

29 Juni 2020 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pertamina Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertamina Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Utang pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) masih cukup besar. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan sebenarnya total utang kompensasi pemerintah atas selisih Harga Jual Eceran (HJE) mencapai Rp 96,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Nicke mengatakan pemerintah sudah memiliki rencana kapan pembayaran utang tersebut akan dilunasi.
“Jadi totalnya sebetulnya utang pemerintah ke Pertamina sebetulnya Rp 96,5 triliun, terdiri dari utang 2017 Rp 20,78 triliun, 2018 Rp 44,85 triliun, 2019 Rp 30,84 triliun. Jadi totalnya adalah Rp 96,53 triliun,” kata Nicke saat rapat dengan Komisi VI DPR yang disiarkan secara virtual, Senin (29/6).
Rencananya jumlah utang tersebut bakal dibayarkan tahun 2020 sebesar Rp 45 triliun. Sementara itu untuk sisanya akan dicairkan pada 2 tahun berikutnya atau di 2021 dan 2022.
“Dengan adanya pencairan di tahun ini sebesar Rp 45 triliun, maka masih ada sisa sebesar Rp 51,53 triliun yang rencananya akan dibayarkan di tahun depan dan tahun depannya lagi,” ujar Nicke.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di pertamina energy forum 2019, Selasa (26/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Nicke menjelasakan, semua proses seperti dari sisi volume BBM sudah diverifikasi oleh Kementerian ESDM. Sementara persoalan atau syarat lainnya juga sudah diselesaikan oleh pihak-pihak terkait.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi angkanya sudah diaudit BPK dan sudah disetujui oleh Kemenkeu jadi tinggal pembayarannya saja. Alokasi pembayarannya pun sudah masuk juga di Kemenkeu,” ungkap Nicke.
Lebih lanjut, Nicke menuturkan dana itu diperlukan pada saat ini karena akan digunakan untuk mengatasi dampak virus corona dan adanya fluktuasi rupiah. Apalagi, kata Nicke, penjualan Pertamina merosot tajam karena virus corona.
“Kemarin penurunan kita hampir 25 persen secara nasional tapi untuk daerah atau kota besar yang mengalami PSBB mencapai hampir 50 persen. Jadi untuk DKI kemudian Bandung, Surabaya, Makassar, Medan ini penurunannya luar biasa,” tutur Nicke.