Pemerintah Resmi Tawarkan Obligasi Ritel ORI021, Besaran Kupon 4,9 Persen

24 Januari 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman pada acara Green Sukuk lnvestor Day 2019 di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman pada acara Green Sukuk lnvestor Day 2019 di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 per hari ini, Senin (24/1).
ADVERTISEMENT
ORI021 ditawarkan dengan kupon sebesar 4,90 persen per tahun. Besaran kupon tersebut bersifat fixed rate hingga waktu jatuh tempo tiba pada 15 Februari 2025 mendatang.
“Perdana di 2022 pada hari ini pemerintah akan menawarkan obligasi negara ritel seri ORI021 dengan tingkat kupon 4,90 persen,” ujar Dirjen DJPPR Luky Alfirman dalam Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI021, Senin (24/1).
Luky merinci, ORI021 akan ditawarkan mulai hari ini, 24 Januari hingga 17 Februari 2022 mendatang. Sementara penetapan hasil penjualan instrumen tersebut berlangsung pada 21 Februari 2022. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada 23 Februari 2022.
Investor dapat memesan ORI021 dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta serta maksimal Rp 2 miliar. Pemesanan dapat dilakukan melalui 28 mitra distribusi secara online yang terdiri dari perbankan, perusahaan sekuritas, perusahaan efek khusus reksadana, hingga perusahaan finansial teknologi.
ADVERTISEMENT
“Bisa dipesan online melalui 28 channel, 24/7 selama masa penawaran,” ujar Luky.
Adapun ORI021 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya melibatkan investor domestik. Sebelum beredar di pasar sekunder, ORI021 akan melewati holding period setidaknya satu kali periode pembayaran kupon.
Holding period adalah masa ketika investor ORI021 belum boleh memindahkan kepemilikan ORI-nya. Kepemilikan instrumen ini baru dapat dipindahbukukan mulai 15 April 2022.
Investor yang nantinya membeli ORI021 akan memperoleh pembayaran kupon setiap tanggal 15. Kupon perdana akan dibayarkan pada 15 April nanti.
Jika masyarakat tertarik, pemesanan dapat dilakukan melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.
Pemerintah sudah menunjuk 28 mitra distribusi surat utang untuk transaksi ini antara lain 18 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (fintech) peer-to-peer lending.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 18 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.
Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Mega, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Standard Chartered Bank Indonesia dan Bank Victoria International. Sebanyak tiga perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
Selain itu, tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit), Nusantara Sejahtera Investama (Invisee) dan PT Bibit Tumbuh Bersama. Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
ADVERTISEMENT
Penerbitan ORI021 merupakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana yang ditawarkan kepada masyarakat di 2022.