Pemerintah Target Produksi 35,3 Juta Dosis Vaksin PMK hingga Akhir 2023

4 Agustus 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu sapi milik warga di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2022). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu sapi milik warga di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2022). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengungkapkan pemerintah akan menggenjot kembali produksi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam negeri pada september 2022. Ia menjelaskan produksi vaksin PMK dalam negeri ini akan ditargetkan 35,3 juta dosis.
ADVERTISEMENT
Suharyanto berharap di akhir tahun 2023 nanti jumlah produksi vaksin tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Pemerintah akan memproduksi kembali vaksin PMK dalam negeri dengan target produksi komersil mulai bulan September 2022. Target produksi vaksin dalam negeri ini adalah 35,3 juta hingga akhir 2023 nanti, yang kita harapkan bisa memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri,” ujar Suharyanto yang juga menjadi Ketua Satgas penanganan PMK kepada kumparan, Kamis (4/8).
Suharyanto menjelaskan saat ini pihak Satgas PMK juga telah mempercepat vaksinasi. Sejauh ini, ratusan ribu hewan ternak sudah divaksinasi.
“Lebih dari 300.000 dosis dalam kurun waktu antara 26 juni dan 10 juli 2022,” ungkap Suharyanto.
Berdasarkan data dari satgas PMK, hingga saat ini sudah terdapat 840.687 ternak yang telah divaksinasi di daerah terinfeksi. Sebagai upaya percepatan untuk menuntaskan wabah PMK, kata Suharyanto pihaknya juga melakukan roadshow ke berbagai daerah untuk memberikan pendampingan langsung.
ADVERTISEMENT
“Dalam roadshow ini kami juga ingin mengetahui kondisi serta progres langsung penanganan PMK di daerah, mengidentifikasi permasalahan di lapangan dan mencari solusi yang praktis dan applicable,” terangnya.