Pemerintah Targetkan Defisit APBN 2023 Rp 596 Triliun, Capai 2,95 Persen PDB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun target defisit tersebut menurun menjadi di bawah 3 persen PDB, dari tahun ini yang sebesar 4,85 persen PDB.
"Defisit APBN tahun depan akan dirancang pada kisaran Rp 562,6 triliun hingga Rp 596,7 triliun atau ini berarti 2,81-2,95 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers Pagu Indikatif 2023, Kamis (14/4).
Secara rinci, pendapatan negara di tahun depan diperkirakan naik menjadi 11,28-11,76 persen dari PDB atau kisaran Rp 2.255,5 triliun hingga Rp 2.382,6 triliun. Sementara belanja negara di tahun depan naik 14,09-14,71 persen dari PDB atau sebesar Rp 2.818,1 triliun hingga Rp 2.979,3 triliun.
"Nah belanja negara atau belanja negara tersebut terdiri dari belanja pusat yaitu antara Rp 2.017 triliun hingga Rp 2.152 triliun dan transfer ke daerah yang akan berkisar antara Rp 800 triliun hingga Rp 826 triliun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan inflasi dan pengetatan kebijakan moneter tetap menjadi tantangan bagi kondisi perekonomian domestik di tahun depan. Hal ini pun berdampak pada naiknya cicilan bunga utang. Untuk itu, pemerintah akan mulai mengurangi penerbitan surat utang secara bertahap.
"Ini yang harus kita pertimbangkan sebagai bagian untuk mendesain APBN 2023 kembali menuju pada defisit di bawah 3 persen, yaitu agar jumlah kebutuhan untuk menerbitkan surat utang bisa diturunkan secara bertahap, namun tetap berhati-hati," tambahnya.
*****
Ikuti giveaway kumparanBISNIS dan dapatkan hadiah saldo digital total Rp 1,5 Juta, klik di sini