Pemerintah Ungkap Potensi Pembangkit Listrik Angin di Utara Jawa Capai 2 GW

5 Maret 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu di kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu di kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi jumbo Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau berbasis angin di Pulau Jawa bagian utara, mencapai 2 gigawatt (GW).
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Jisman P Hutajulu, menyebutkan penemuan terbaru terkait potensi PLTB berada di utara Pulau Jawa dan selatan Pulau Sulawesi.
"Bayu juga cukup besar, apalagi ada penemuan di terakhir-terakhir ini ada di sebelah utara dengan ketinggian 140 meter, bahwa potensi angin di Pulau Jawa itu sangat besar, belum lagi di selatan Sulawesi," ungkap Jisman saat Sosialisasi Permen ESDM 2/2024, Selasa (5/3).
Selain PLTB, kata Jisman, Indonesia juga masih punya potensi besar dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang mencapai 3,3 terawatt (TW). Dengan besarnya potensi pembangkit EBT yang bersifat intermitten, pemerintah harus memastikan keandalan sistem ketenagalistrikan terjaga baik.
Warga melintas menggunakan kendaraan roda dua di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
"Pemerintah harus melihat bagaimana ini dan saya kira keandalan sistem akan diutamakan. Kami sudah minta atas perintah Pak Menteri (ESDM) kepada PLN agar meningkatkan fleksibilitas dari sistem dan subsistem," tutur Jisman.
ADVERTISEMENT
Jisman menilai PLN bisa merespons dengan mengembangkan smart grid atau membangun pembangkit yang sifatnya fast response, yakni proses ramping up dan ramping down-nya cepat seperti PLTA yang memiliki bendungan.
"Sehingga membuka ruang untuk pembangkit VRE (variable renewable energy) masuk ke sistem yang sifatnya intermiten," ujar Jisman.
Ditemui setelah acara, Jisman mengatakan potensi PLTB jumbo di Pulau Jawa bagian utara ini akan dimasukkan ke dalam perubahan Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang sedang digodok.
"(Potensinya) ada sekitar 2 gigawatt," ungkap Jisman.
Jisman membuka peluang potensi PLTB ini dikembangkan oleh swasta atau Independent Power Producer (IPP), seperti pembangkit di Sulawesi Selatan yang digarap oleh perusahaan asal China, Envision Group.
"Sepertinya gitu ya, jadi ada nanti IPP, yang nantinya ujung-ujungnya kan nanti akan dilelang. Itu kan bisa SPC (special purpose company) segala macam. Tergantung nanti ya tendernya dari mana," tutur Jisman.
ADVERTISEMENT