Pemilu 2019 Tak Mampu Dongkrak Daya Beli Masyarakat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seluruh komponen pengeluaran pertumbuhan ekonomi pun mengalami perlambatan. Bahkan konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi andalan ekonomi domestik, melambat kembali ke level 4,97 persen (yoy) di kuartal IV 2019.
Meski secara kumulatif sejak Januari-Desember 2019, konsumsi rumah tangga masih tumbuh 5,04 persen. Angka ini pun masih melambat dibandingkan periode yang sama 2018 yang mampu tumbuh 5,05 persen.
Padahal di tahun lalu, ada sejumlah momen yang mampu mendongkrak konsumsi, mulai dari kampanye hingga Pemilu 2019 .
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, melambatnya konsumsi rumah tangga perlu diwaspadai adanya pelemahan daya beli masyarakat.
"Konsumsi rumah tangga melambat menjadi 4,97 persen di kuartal IV. Daya beli perlu kita waspadai. Tapi nanti kita lihat ke depannya, dengan memperhatikan komponen yang naik di konsumsi rumah tangga," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Secara rinci, komponen makanan dan minuman dalam konsumsi rumah tangga melambat, dari 5,22 persen menjadi 5,16 persen selama tahun lalu. Pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan pun melambat menjadi 4,27 persen di tahun lalu.
Selain itu, komponen transportasi dan komunikasi juga melambat menjadi 4,78 persen selama tahun lalu.
Namun demikian, BPS mencatat komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga meningkat menjadi 4,66 persen. Disusul oleh restoran dan hotel yang meningkat menjadi 5,96 persen, serta kesehatan dan pendidikan yang naik menjadi 6,6 persen.