Pendanaan dan SDM Jadi Kendala Pengembangan UMKM, BEI Tawarkan Solusi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
CEO yang juga Co-Founder Excellence.asia Viktor Yanuar, menilai salah satu kendala utama pengembangan UMKM di Indonesia adalah minimnya pendanaan dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu cara untuk mengatasi masalah itu adalah melalui pelatihan para pengelola UMKM.
"UMKM di Indonesia jumlahnya kian bertambah. Tapi peningkatan jumlah UMKM tidak diikuti dengan peningkatan kualitasnya. Dengan adanya pelatihan, harapannya UMKM di Indonesia bisa naik kelas," kata Victor saat meluncurkan program Excelloka di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
Excellence.asia merupakan salah satu startup binaan IDX incubator, yang dibentuk Bursa Efek Indonesia (BEI) . Salah satu kegiatannya adalah pelatihan berkelanjutan untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), melalui program yang diberi nama Excelloka.
ADVERTISEMENT
Nantinya kata Victor, excelloka memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas UMKM mulai dari pemasaran, penjualan, branding, pelayanan pelanggan, aspek legal, administrasi, keuangan, akuntansi, pajak, operasional, dan sumber daya manusia. Adapun pelatih ini kata dia tidak akan dipungut biaya.
"Program ini merupakan pelatihan yang terjangkau untuk bisnis dan individu," jelasnya.
Dia berharap, dengan dananya program ini, Excellence.asia bisa menjaring lebih dari 1.500 UMKM di Indonesia. Program ini disebut sebagai salah satu cara untuk mewujudkan rencana pemerintah yang menyerukan UMKM di Indonesia naik kelas.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini mengatakan, peluncuran program excelloka diharapkan bisa mendorong para pelaku UMKM untuk bisa melantai di pasar modal .
ADVERTISEMENT
"Kami berharap UMKM yang ada di Indonesia suatu saat nanti bisa mendominasi pasar saham. Sehingga pada akhirnya semakin menyumbang yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Karena saat ini, secara rata-rata nilai transaksi masing-masing UKM kecil," jelasnya.