Pendapatan MRT di Luar Tiket Capai Rp 370 M di 2020, Target di 2021 Rp 450 M

5 Januari 2021 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengenakan masker. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengenakan masker. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendapatan di luar tiket atau non-farebox menjadi salah satu strategi andalan PT MRT Jakarta untuk mendapatkan pemasukan. Sepanjang tahun 2020 atau di tengah masa pandemi COVID-19, pendapatan non-farebox MRT mencapai Rp 370 miliar.
ADVERTISEMENT
"Pendapatan non-farebox kita untuk 2020 yang Rp 370 miliar akan kita terus tingkatkan di tahun 2021 dengan targetnya Rp 450 miliar," kata Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar saat konferensi pers secara virtual, Selasa (5/1).
Untuk itu, perusahaan akan menggenjot beberapa langkah meningkatkan non-farebox mulai dari periklanan di luar stasiun, kerja sama layanan telco, kerja sama penamaan stasiun, kerja sama payment gateway, hingga retail yang sedang digarap.
“Kita mulai manfaatkan pilar-pilar MRT di section elevated untuk pilar dan dilaksanakan bersama mitra strategis,” ujar William.
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
William menjelaskan pihaknya juga menggandeng berbagai perbankan sehingga ada fasilitas ATM di Stasiun MRT Jakarta. Selain itu, William menuturkan sektor UMKM akan diperhatikan khususnya dalam meningkatkan perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Target kita sejumlah UMKM kita dorong dikurasi dan tetap berpartisipasi di MRT. Kemudian TOD kita akan bangun," terang William.
Lebih lanjut, William mengatakan integrasi tiket juga menjadi pekerjaan yang sedang digarap. Ia mengharapkan seluruh operator transportasi publik akan bisa diintegrasikan. Penataan stasiun juga dilakukan sehingga para pengguna merasa dimudahkan dengan layanan yang ada.
"Bagaimana bersama-sama dengan pemerintah pusat, Kemenhub, BUMN, PT KAI kita lakukan kerja sama penataan stasiun. Tadinya sudah 4 sekarang 5, Gondangdia, Manggarai, Palmerah, Tebet, dan Kota," tutur Wiliam.