Penerapan QRIS Bisa Berdayakan Ekonomi Digital

com-Scan QR Code Foto: Shutterstock

Quick Respons Code Indonesia Standard (QRIS) menjadi salah satu upaya Bank Indonesia (BI) dalam mempermudah transaksi keuangan atau sistem pembayaran di masyarakat. CEO dompet digital DANA, Vincent Iswara memastikan pihaknya mendukung langkah dari BI.

Vincent merasa penerapan QRIS merupakan kebijakan dan langkah strategis dari BI. Ia percaya hal tersebut bisa meningkatkan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Sudah seharusnya (QRIS) mendapatkan dukungan penuh oleh semua bagian ekosistem perekonomian nasional, karena melalui penerapan dan pemasyarakatan QRIS pemberdayaan ekonomi berbasis digital akan mampu menyentuh lapisan dan segmen masyarakat yang makin luas,” kata Vincent saat diskusi DANA soal QRIS di Mbloc Space, Jakarta, Selasa (10/3).

Untuk meningkatkan ekosistem ekonomi digital tersebut, Vincent mengungkapkan harus ada sinergi dari semua pihak dalam menjalankan QRIS. Apalagi, kata Vincent, QRIS sudah berperan mengakselerasi kelancaran transaksi non tunai digital di lebih dari 100.000 mitra bisnis DANA.

Ilustrasi banner iklan dompet digital Dana. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Selain itu, Vincent mengaku penerapan QRIS bisa juga untuk mengedukasi masyarakat, mengenalkan adanya dompet digital di Indonesia.

“Kami meyakini, kepercayaan masyarakat terhadap pembayaran berbagai transaksi secara digital melalui QRIS akan meningkat pesat dengan adanya edukasi kepada masyarakat luas,” ujar Vincent.

Penggunaan QRIS saat ini sudah mencapai mencapai 2,7 juta merchant. Vincent menjelaskan, tidak ada perbedaan cara bertransaksi dengan QRIS menggunakan aplikasi DANA. Pengguna DANA cukup memindai Kode QRIS yang tersedia di merchant dan memilih sumber dana untuk pembayaran melalui aplikasi DANA.

Sementara non pengguna DANA cukup membuka aplikasi pembayaran yang sudah mengimplementasikan QRIS dan selanjutnya melakukan pemindaian Kode QRIS yang tersedia di merchant DANA.

“Kami optimistis implementasi QRIS dan teknologi DANA akan berhasil menggugah kesadaran bagi seluruh pelaku ekonomi digital di Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat non tunai yang semakin inklusif,” tutur Vincent.