Penerbangan ke China Disetop Sementara, Maskapai RI Terancam Terpukul

3 Februari 2020 10:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penumpang Pesawat di Bandara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penumpang Pesawat di Bandara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah memutuskan menyetop sementara penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2). Pemberhentian itu terkait dengan pencegahan penularan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
ADVERTISEMENT
Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati mengatakan, keputusan yang diambil pemerintah itu tentu juga berdampak kepada maskapai penerbangan Indonesia.
“Hal ini menurut kami akan berdampak bagi dunia penerbangan Indonesia kehilangan expected revenue bagi maskapai regular dan charter seperti Garuda Indonesi, Batik, Lion, Sriwijaya, Citilink dalam pencapaian target revenue-nya tahun 2020,” kata Arista berdasarkan keterangannya, Senin (3/2).
Arista mengakui potensi wisatawan atau pangsa pasar China cukup besar. Sehingga penyetopan penerbangan dari atau ke China itu membuat pemanfaatan pesawat menjadi minim. Padahal maskapai tetap harus membayar biaya sewa pesawat.
Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan insentif ke maskapai terdampak.
“Kami mengimbau kepada regulator selama keadaan belum normal karena dampak virus corona China, alangkah lebih bagus bila regulator selama larangan sementara terbang ke China PP, maskapai bisa diberikan insentif-insentif, diskon untuk landing, parking fee di seluruh bandara-bandara Indonesia, agar maskapai bisa mengalihkan penerbangannya ke rute-rute domestik,” ujar Arista.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Arista, harus diperhatikan juga insentif-insentif lain seperti tax spare part, biaya navigasi dan biaya lainnya. Ia berharap agar penyetopan sementara ini dampaknya untuk maskapai bisa diminimalisir.
“Mengingat Februari sampai dengan Mei adalah low season, insentif-insentif tersebut bisa mendorong maskapai tetap bergairah menjalankan bisnisnya,” tutur Arista.
Selain penyetopan penerbangan dari dan ke China, pemerintah memutuskan penghentian sementara pemberian visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga China yang hendak ke Indonesia.
Pemerintah juga meminta warga Indonesia tidak melakukan perjalanan ke China untuk sementara waktu. Dalam hal ini, tidak disebutkan sampai kapan larangan bepergian ke China itu diberlakukan.