Penerbangan Lion dan Garuda ke China Akan Dialihkan ke Rute Lain

5 Februari 2020 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lion Air dan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-hatta, Jakarta. Foto: AFP/Adek BERRY
zoom-in-whitePerbesar
Lion Air dan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-hatta, Jakarta. Foto: AFP/Adek BERRY
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah memutuskan untuk menutup sementara rute penerbangan dari dan ke China. Langkah ini diambil usai makin mengganasnya penyebaran virus corona dari negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Atas penutupan itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Irfan Setiaputra mengaku bakal membuka rute baru dan rute tambahan. Akan tetapi, rencana itu masih dalam kajian.
"Jadi pesawat kan banyak yang grounded. Selalu pilihannya ada dua, kita nambah rute misalnya ke Surabaya atau (buka) ke area-area baru (ke negara lain)," kata dia ditemui usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu (5/2).
Beberapa rute baru yang diusulkan, di antaranya ke India dan Turki. Sementara ke Australia, perusahaan juga mempertimbangkan untuk menambah rute.
Kalau rencana pembukaan rute baru dan penambahan rute eksisting jadi, pihaknya bakal meminta izin ke Kementerian Perhubungan. Dia tak ingin rute-rute ini hanya dibuka sebentar, tapi bisa berlangsung lama.
ADVERTISEMENT
"Kita lagi analisa soalnya enggak mau buka cuma tiga hari lalu ditutup," jelasnya.
Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Tak hanya Garuda Indonesia, Lion Air yang memiliki banyak rute ke China juga bakal mengkaji untuk membuka rute baru ke tempat lain. Akan tetapi, perusahaan mempertimbangkan bakal membuka rute-rute di dalam negeri saja.
"Kami masih hitung. Kami pasti kami cari rute-rute yang lain. Dalam negeri aja masih banyak kan. Ini saya baru mau meeting hitung rotasi mau dibawa ke mana," kata Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut di tempat yang sama.
Saat ini, perusahaan memiliki rute eksisting hampir 140 kota. Sementara opsi untuk membuka rute baru, kata dia, bisa memanfaatkan program pemerintah yang membuka lima destinasi prioritas.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Masih Hitung Kerugian

Irfan mengaku selama ini ada tujuh rute yang dibuka dari dan menuju ke China. Disinggung soal kerugian akibat penutupan ini, Irfan mengaku tak ingin membahasnya. Dia bilang kalaupun ada kerugian, biarlah ditelan sendiri sebagai bentuk rasa prihatin terhadap mewabahnya virus ini.
ADVERTISEMENT
"Inilah, kalau kayak gini enggak usah ngomong kerugian, tega, ada teman-teman yang susah. Kerugian kita telan saja," ucapnya.
Sementara, Lion Air mengaku masih menghitung kerugian akibat kejadian ini. Kata dia dengan penutupan rute ini, ada 30 penerbangan per pekan yang dibatalkan. Diakuinya, besok ada rapat dengan Kemenhub membahas masalah ini.
"Kami lagi hitung. Kan belum tahu sampai kapan (penutupan dilakukan). Loss kita hitung sampai kapan," jelasnya.