Penerbitan Surat Utang Korporasi Capai Rp 42,41 Triliun di Semester I 2021

8 Juli 2021 12:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Penerbitan surat utang korporasi baik listed maupun non listed mengalami peningkatan di semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyandi Saputra, mengungkapkan penerbitan surat utang korporasi listed mencapai Rp 42,41 triliun di pertengahan tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Di tahun 2021 first half kita sebetulnya cukup optimistis kemarin dengan first half 2020, ternyata ada kenaikan cukup signifikan. Di first half 2020 Rp 29,28 triliun, first half 2021 Rp 42,41 triliun," kata Salyandi saat konferensi pers secara virtual, Kamis (8/7).
"Sehingga kita sangat optimistis kemarin itu di 2021 ini akan melebihi pencapaian 2020 kalau melihat pencapaian first half," tambahnya.
Salyandi mengatakan, penerbitan surat utang non listed hingga semester I 2021 mencapai Rp 0,95 triliun. Sedangkan untuk periode yang sama di 2020 mencapai Rp 0,75 triliun.
Penerbitan sekuritisasi hingga semester I 2020 menurun Rp 0,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 1,1 triliun. Sementara itu, jumlah penerbit obligasi korporasi meningkat menjadi 28 perusahaan dari sebelumnya 27 perusahaan di semester I 2020.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi emitennya penerbitnya di 2021 ini first half ada 28 dibandingkan full year tahun lalu 60. Dari outstandingnya maksudnya emiten yang memiliki surat utang korporasi turun artinya obligasi mereka sudah lunas jadi tak ada lagi outstanding turun ke 141," ungkap Salyandi.
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sektor perbankan masih mendominasi jumlah emiten outstanding sebanyak 30 dan diikuti multifinance sejumlah 18. Dari segi penerbitan surat utang korporasi berdasarkan industri, multifinance masih mendominasi dengan 20 persen.
Lebih lanjut, Salyandi menjelaskan porsi penerbitan surat utang korporasi berdasarkan tenor masih didominasi jangka pendek dan menengah atau tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun.
"Hingga semester I 2021 tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun hampir mencakup 91 persen dari total nilai penerbitan surat utang korporasi," tutur Salyandi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya untuk porsi penerbitan surat utang korporasi berdasarkan peringkat masih didominasi oleh peringkat A atau single A di 40 persen dan AAA atau triple A di 35 persen dari total nilai penerbitan.