Penerimaan Negara dari Kereta dan Udara Seret, Kemenhub Andalkan Sektor Laut

17 November 2020 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Gerbong kereta api Daop 1 Jakarta di Stasiun Gambir. Foto: PT KAI Daop 1 Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Gerbong kereta api Daop 1 Jakarta di Stasiun Gambir. Foto: PT KAI Daop 1 Jakarta
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor transportasi tidak maksimal di tahun 2020. Kondisi tersebut tidak terlepas dari dampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“PNBP kami jelaskan memang agak dilematis di masa COVID ini karena memang kereta api dan udara itu sama sekali lumpuh. Jadi kalau udara itu cuma 15 persen, hampir sama juga dengan kereta api,” kata Budi Karya saat rapat bersama Komisi V DPR yang disiarkan secara virtual, Selasa (17/11).
Budi Karya menjelaskan seperti di kereta api pengoperasiannya memang tidak maksimal. Permintaannya sedikit dan ditambah dengan okupansinya yang juga dibatasi 50 persen.
“Sehingga kita tidak bisa mendapatkan PNBP yang maksimal,” ujar Budi Karya.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (29/10). Foto: Menhub RI
Meski begitu, Budi Karya mengungkapkan pihaknya masih bisa mengandalkan sektor transportasi laut. Ia tidak membeberkan berapa pendapatan yang didapatkan. Budi Karya hanya memastikan PNBP di sektor tersebut akan dimaksimalkan.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang mengupayakan PNBP itu akan banyak dari laut karena laut ini seperti biaya sandar di semua pelabuhan kita masih relatif bisa ditambahkan. Biaya-biaya pelabuhan swasta katakanlah di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera itu logistiknya banyak sekali mungkin bisa kita dapatkan,” ungkap Budi Karya.
“Sehingga tahun ini mungkin belum maksimal, tahun depan akan ada kenaikan maksimal dari 2 kegiatan itu,” tambahnya.