Pengakuan Pedagang Buku Pasar Kenari: Lebih Nyaman dibanding Kwitang

24 Agustus 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Kenari, Jakarta. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Kenari, Jakarta. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah empat bulan Asep pindah dari Kwitang ke sentra buku Jakbook di Pasar Kenari, Jakarta Pusat. Dia tampak sedang duduk sambil membaca sebuah buku di tangan kanannya. Sesekali pengunjung datang melihat-lihat deretan buku yang ada di lapaknya.
ADVERTISEMENT
“Silakan mau cari apa mas?” tanya Asep pada para pengunjung, Sabtu (24/8).
Asep mengaku jauh lebih senang berjualan di Pasar Kenari. Dia bercerita, di sini jauh lebih aman, nyaman, dan praktis. Sebab, setiap pedagang disediakan tempat berjualan yang cukup luas.
Suasana dari Pasar buku Kenari, Salemba, Jakarta Pusat (20/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Berbeda ketika dia masih berjualan di Pasar Kwitang dulu. Tempatnya cenderung panas dan harus berebutan pelanggan dengan teriak-teriak pada setiap pengunjung lewat.
“Kalau di sini, buku bisa kita susun rapi, jadi kalau ada yang beli tinggal ditunjukkan saja. Dulu sewaktu di Kwitang, saya harus bongkar kardus lagi untuk cari buku karena enggak ada tempat. Pelanggan juga kalau di sini tinggal langsung datang saja, tanpa perlu kita panggil teriak seperti dulu di Kwitang,” katanya.
Aktivitas jual beli di salah satu kios pasar buku Kenari, Salemba, Jakarta Pusat (20/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Hal yang sama juga dialami oleh Desty. Sebelum pindah, dia telah berjualan cukup lama di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Desty menjual berbagai buku pelajaran sekolah, mulai dari perguruan tinggi hingga SMP. Harganya pun relatif terjangkau, berkisar Rp 35 ribu sampai Rp 200 ribu.
Desty mengaku, sejak cuitan viral @irna_lestari, para pengunjung semakin ramai yang datang ke Jakbook. “Iya, saya tanya ke pelanggan saya yang dulu tahu dari mana kalau saya pindah ke sini karena saya enggak kasih tahu kan, mereka bilang tahu karena Twitter-nya Irna itu,” pungkasnya.