Pengangguran Tembus 9,7 Juta Orang, Kartu Prakerja Perlu Diperbanyak

6 November 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi mencapai minus 3,49 persen di kuartal III, setelah di kuartal sebelumnya minus 5,32 persen.
ADVERTISEMENT
Selain resesi, pandemi COVID-19 juga menambah jumlah pengangguran secara nasional menjadi 9,7 juta orang per Agustus 2020. Ini merupakan yang tertinggi sejak 2008.
Bahkan angka pengangguran tersebut lebih besar dari resesi yang terjadi pada 1998 yang sebanyak 5,04 juta orang.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, mengatakan bahwa pemerintah perlu melakukan upaya dengan instrumen fiskal untuk menekan angka pengangguran. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah penerima Kartu Prakerja.
“Kartu Prakerja kan persoalannya selalu di data. Tapi Kartu Prakerja sama upahnya yang didapat mungkin bisa ditambah, ditambah Rp 1 juta per orang atau berapa juga bisa,” ujar David kepada kumparan, Jumat (6/11).
Selain itu, Kartu Prakerja juga bisa mendorong konsumsi rumah tangga yang masih terkontraksi 4,04 persen di kuartal III. Sebelumnya di kuartal II konsumsi masyarakat juga masih minus 5,52 persen.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Namun untuk mengatasi tingginya jumlah pengangguran tersebut, David melanjutkan, pemerintah perlu mengoptimalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Perlindungan sosial seperti bansos juga bisa menjadi penyelamat.
ADVERTISEMENT
“Salah satunya untuk menutup output gap ini memang jalan satu-satunya dari PEN. Optimalisasi PEN itu,” jelas dia.
David juga mengatakan, bantuan sosial lebih baik diarahkan ke tunai agar eksekusinya bisa lebih cepat mendorong konsumsi. “Yang paling besar kan bansos, tapi mungkin bisa beralih ke tunai. Itu mungkin lebih cepat,” tambahnya.
Hingga akhir Oktober 2020, insentif Kartu Prakerja telah tersalurkan senilai Rp 5,7 triliun pada 4,9 juta peserta.
Setiap peserta Kartu Prakerja akan memperoleh dana bantuan senilai total Rp 3,55 juta. Bantuan itu terdiri atas biaya pelatihan senilai Rp 1 juta, insentif senilai Rp 2,4 juta yang dibayarkan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, serta insentif Rp 150.000 setelah mengisi survei.
ADVERTISEMENT
Adapun tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mengalami kenaikan, dari 5,23 persen di Agustus 2019 menjadi 7,07 persen di Agustus 2020.
Tingkat pengangguran terbuka itu terjadi karena adanya kenaikan jumlah angkatan kerja 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang per Agustus 2020. Namun demikian, dari jumlah ini hanya 128,45 juta orang yang bekerja atau turun 310 ribu orang.
Jika dirinci lebih lanjut dari jumlah orang yang bekerja tersebut, sebanyak 82,02 juta orang merupakan pekerja penuh. Angka ini turun 9,46 juta orang.
Selanjutnya pekerja paruh waktu berjumlah 33,34 juta orang atau naik 4,32 juta orang. Sedangkan setengah penganggur berjumlah 13,09 juta orang atau naik 4,83 juta orang.