Pengelola The Duck King Akan Bangun 48 Outlet, Rogoh Kocek Rp 670 M

16 Mei 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Restoran The Duck King (Foto: Instagram @theduckkingid)
zoom-in-whitePerbesar
Restoran The Duck King (Foto: Instagram @theduckkingid)
ADVERTISEMENT
Pengelola restoran dengan merek dagang The Grand Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (JBI) menargetkan bisa menambah sekitar 48 outlet baik di luar negeri dan dalam negeri hingga tiga tahun ke depan. Untuk menambah outlet tersebut, perusahaan membutuhkan dana sekitar Rp 670 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan JBI Dewi Tio mengatakan, untuk memuluskan rencana ekspansinya, restoran The Duck King akan menggunakan dana dari hasil pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditargetkan bisa terlaksana pada 8 Juni mendatang. Nantinya dana tersebut dilokasikan sekitar 80%.
"Dari IPO fund kita rencana 80% digunakan untuk ekspansi. Total kita membutuhkan untuk ekspansi 3 tahun ke depan kita butuhkan Rp 670 miliar dengan total 11 outlet di tahun ini, 18 outlet tahun depan, dan 19 outlet di tahun berikutnya," kata Dewi dalam acara due diligence meeting penawaran perdana saham perusahaan di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/5).
Restoran The Duck King (Foto: Instagram @theduckkingid)
zoom-in-whitePerbesar
Restoran The Duck King (Foto: Instagram @theduckkingid)
Adapun untuk pengembangan bisnis di luar negeri, di tahun ini perusahaan akan fokus mengembangkan bisnisnya di Vietnam. Selain Vietnam, perusahaan juga tengah membidik Myanmar dan Kamboja untuk memperluas pasarnya.
ADVERTISEMENT
"Di tahun ini yang luar negeri direncanakan dibuka hanya satu di Saigon, Vietnam sisanya mayoritas itu masih the Duck King dan Panda Bowl dan Fook Yew," jelasnya.
Dengan adanya penambahan 11 outlet di tahun ini dan aksi IPO, perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan di tahun ini sebesar 30%. Di sepanjang 2017, perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 538 miliar atau mengalami peningkatan 23,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau pertumbuhan revenue targetnya bisa tumbuh 30% dibandingkan 2017. Semoga pembukaan mulus, kalau semua pembukaan mulus kita targetkan 30% untuk revenue growth," jelasnya.