Pengelolaan & Pembayaran Non Tunai Jadi Tantangan UMKM Bertransformasi Digital

21 Juni 2022 12:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin rajut yang juga pemilik UMKM WIn's Rajut Winarsih (kiri) mengamati pelanggannya melakukan transaksi secara QRIS di UMKM Win's Rajut, Pasuruan, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Perajin rajut yang juga pemilik UMKM WIn's Rajut Winarsih (kiri) mengamati pelanggannya melakukan transaksi secara QRIS di UMKM Win's Rajut, Pasuruan, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia tengah mendorong agar UMKM bisa bertransformasi ke ekosistem digital. CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto memaparkan sejumlah tantangan UMKM untuk bisa bertransformasi digital.
ADVERTISEMENT
“Tantangannya sangat banyak, dari mulai pengelolaan di usahanya masih banyak yang manual tak otomatis, tidak terekam dengan baik,” kata Herman pada webinar bertajuk Jadi UMKM Mantap Digital, Selasa (21/6).
Selain itu, dia melihat UMKM masih belum siap mengadopsi pembayaran transaksi non tunai. UMKM juga dinilai banyak yang kurang rapi dalam melakukan pencatatan usahanya.
“Jadi bagi bank cukup sulit juga menyalurkan (dananya) karena database-nya, meski banyak dorongan dari pemerintah. Kuncinya mereka belum ada pencatatan yang rapi,” ujar dia.
Selain itu, Herman melihat bahwa sebagian UMKM masih ada yang tertinggal dalam hal transformasi digital. Sementara konsumen sudah banyak yang beralih ke digital. Hal ini lah yang kata dia membuat UMKM kehilangan pelanggannya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa di Youtap sendiri, bagi UMKM yang tergabung akan diberikan pembekalan baik itu pencatatan usaha yang rapi untuk dapat akses permodalan hingga untuk perencanaan bisnis UMKM.
“Kita juga kasih insight produk-produk mana saja yang laku, dan di daerah mana saja yang produknya laku. Sehingga ini bisa disesuaikan dengan potensi pasar,” pungkasnya.
Sementara, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop dan UKM Christina Agustin mengatakan pemerintah telah berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital UMKM di Indonesia.
“Presiden sudah memberi arahan dalam percepatan transformasi digital, antaranya koperasi dan UMKM tak hanya jadi penonton dalam perdagangan digital. Produk UMKM harus bisa membanjiri pasar lokal,” kata dia.
Selain itu, pemerintah jua mendorong UMKM agar meningkatkan kualitas rantai pasokan dengan pendekatan inovasi dan teknologi bagi UMKM.
ADVERTISEMENT
“Peningkatan adaptasi koperasi dan UMKM dalam upaya pertumbuhan wirausaha muda kreatif yang siap bersaing di pasar global,” pungkasnya.