Pengembang Prediksi Kuota KPR Subsidi 2020 Habis di April

23 Januari 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun 2020 belum genap berjalan satu bulan. Namun, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sudah khawatir dana Kredit Pemilikan Rumah - Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau kredit rumah murah akan habis di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Setyo Maharso memandang, animo masyarakat terhadap KPR FLPP kian hari semakin banyak. Sementara ketersediaan dana subsidi terbatas.
“Keberlangsungan stabilitas industri properti perlu dijaga. Backlog perumahan rumah didominasi oleh segmen masyarakat berpenghasilan Rp 7 juta ke bawah sementara dana alokasi perumahan untuk segmen ini masih terbatas,” katanya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (23/1).
Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida memprediksi, dana kredit rumah murah yang sudah dianggarkan akan habis pada April 2020. Sebelumnya, pemerintah menganggarkan sebesar Rp 11 triliun atau setara 102.500 unit rumah.
com-Bank BRI, ilustrasi pengajuan KPR Foto: Shutterstock
Saat ini, menurut Totok, sisa anggaran tersebut hanya berkisar 86 ribu unit rumah. Seharusnya, kuota rumah FLPP yang disediakan di tahun ini mencapai 300.000 unit.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini, kami semua sepakat kalau April anggaran FLPP ini habis. Hanya sisa untuk 86 ribu unit rumah. Bahkan beberapa perumahan developer hanya dapat jatah 3 unit realisasi,” tambahnya.
Tahun lalu, kata Totok, alokasi anggaran FLPP hanya sekitar Rp 7,1 triliun atau setara dengan 168 ribu unit rumah. Namun, anggaran itu justru hanya bisa membiayai sekitar 155 ribu unit rumah subsidi dengan skema KPR rumah murah.
“Kami ajak Kadin sebagai koordinator asosiasi dan semua stakeholder, bukan hanya PUPR dan Kementerian Keuangan untuk sama-sama sediakan kebutuhan rumah yang dibutuhkan MBR,” tutupnya.