Pengembang Properti Pede Tawarkan Perumahan Mewah, Orang Kaya Mulai Belanja?

30 November 2020 6:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinarmas Land tawarkan rumah bergaya Jepang di BSD City seharga Rp 4,8 miliar.  Foto: Dok. Sinarmas Land
zoom-in-whitePerbesar
Sinarmas Land tawarkan rumah bergaya Jepang di BSD City seharga Rp 4,8 miliar. Foto: Dok. Sinarmas Land
ADVERTISEMENT
Pengembang properti mulai pede menawarkan perumahan mewah, meski pandemi belum reda dan Indonesia masih di zona resesi. Hal itu ditunjukkan Sinarmas Land yang berkolaborasi dengan perusahaan Jepang, Mitsubishi Corporation.
ADVERTISEMENT
Perumahan yang ditawarkan di kawasan BSD City, Kota Tangerang Selatan, itu menawarkan konsep hunian bergaya Jepang dalam klaster Kiyomi di kawasan The Zora, BSD City. Hunian mewah tersebut dijual mulai dari Rp 4,8 miliar.
President Director PT BSD Diamond Development, Takashi Ito, mengungkapkan minat masyarakat kelas atas atau high end terhadap hunian premium masih tetap tinggi. Bahkan menurutnya, demi memperoleh sejumlah kenyamanan dalam tempat tinggal, kalangan atas tak segan membeli rumah dengan harga yang relatif mahal.
“Kami sangat senang dengan antusiasme masyarakat terhadap klaster Kiyomi. Hal ini membuat kami optimistis bahwa roda perekonomian dapat berangsur pulih seiring dengan mulai berjalannya beberapa kegiatan ekonomi di Tanah Air," kata Ito melalui keterangan resmi, Senin (30/11).
Sinarmas Land tawarkan rumah bergaya Jepang di BSD City seharga Rp 4,8 miliar. Foto: Dok. Sinarmas Land
"Semoga Indonesia bisa segera keluar dari resesi ekonomi seiring dengan mulai membaiknya pengendalian kasus COVID-19 di Indonesia,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kuatnya daya beli masyarakat kelas menengah atas, lanjutnya, ditunjukkan dari animo konsumen terhadap produk perumahan yang ditawarkan. Padahal klaster Kiyomi yang disiapkan pengembang properti tersebut belum resmi dipasarkan. Dan yang paling diminati justru tipe terbesar dengan luas tanah 350 m2 dan luas bangunan 200 m2, serta tipe T12 yang memiliki luas tanah 430 m2 dan luas bangunan 240 m2.
Hal ini sejalan dengan survei Bank Indonesia (BI), yang menangkap tanda-tanda akan meningkatnya pengajuan pembiayaan sektor rumah tangga, khususnya sektor KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor. Responden rumah tangga dalam survei tersebut menunjukkan indikasi peningkatan pangsa responden, yang berencana untuk melakukan penambahan pembiayaan dalam 3 dan 6 bulan yang akan datang.
Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
"Peningkatan terutama untuk jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)," kata Direktur Eksekutif/ Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko, melalui keterangan resmi, dikutip kumparan Selasa (17/11).
ADVERTISEMENT
Sementara survei lainnya dari Bank Indonesia juga mengungkapkan, harga properti residensial tumbuh pada triwulan III 2020. Pertumbuhan itu terlihat dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2020 yang tercatat sebesar 1,51 persen (year on year/yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,59 persen (yoy). IHPR diperkirakan masih tumbuh terbatas pada triwulan IV 2020 sebesar 1,29 persen (yoy).