news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengembangan Ekonomi IKN Fokus di Hilirisasi Industri Kimia dan Pertanian

7 Juli 2022 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian PUPR tetapkan pemenang sayembara kawasan dan bangunan IKN, Rabu (29/6). Foto: Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian PUPR tetapkan pemenang sayembara kawasan dan bangunan IKN, Rabu (29/6). Foto: Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Hilirisasi industri kimia dan pertanian berkelanjutan bakal jadi dua klaster utama dalam pengembangan perekonomian di IKN Nusantara. Bappenas saat ini sudah menyiapkan masterplan superhub ekonomi di ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Menurut Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar, tata rencana perekonomian ini disiapkan sebagai bukti pembangunan IKN Nusantara bukan hanya pemindahan kota administrasi semata, melainkan juga sebagai langkah transformasi ekonomi.
"Kami akan fokus pengembangan hilirisasi industri petrokimia dan oleokimia. Bahkan kemarin kami merencanakan salah satunya chemical industrial complex," jelas Amalia dalam Forum 2022 IDEA Series: Innovate di Kalimantan Timur, Kamis (7/7).
Pengembangan klaster industri kimia ini, diproyeksikan mampu berkontribusi sebesar USD 6,5 miliar terhadap PDB nasional. Selain itu, juga membuka lapangan kerja untuk sekitar 40 ribu orang.
Amalia menjelaskan, pengembangan industri kimia ini dibidik sebagai salah satu cara melepaskan diri dari ketergantungan terhadap impor bahan baku kimia. "Saat ini Indonesia merupakan salah satu pengimpor terbesar bahan baku kimia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Padahal, Indonesia punya sumber daya yang cukup untuk bahan baku kimia. Dengan besarnya potensi migas dan sawit yang dimiliki, ia yakin Indonesia bisa menjadi negara penghasil bahan baku kimia yang cukup besar di dunia.
Atas dasar itu, pengembangan dimulai dengan melihat potensi yang ada di ibu kota baru untuk membangun industri kimia yang terintegrasi. Adapun fokus prioritas lainnya, pengembangan industri pertanian berkelanjutan. Industri ini dilirik dengan asumsi akan menjadi tren perekonomian ke depan.
"Dengan hilirisasi komoditas pertanian lokal maupun juga peningkatan produk protein nabati, ekstrak tumbuhan, dan juga produk herbal," pungkas Amalia.