Pengurangan Karbon Berisiko, Chatib Basri Ingatkan Pemerintah Belajar dari China

13 Oktober 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chatib Basri. Foto: Youtube/Low Carbon Development Indonesia (LCDI)
zoom-in-whitePerbesar
Chatib Basri. Foto: Youtube/Low Carbon Development Indonesia (LCDI)
ADVERTISEMENT
Menanggapi pembangunan rendah karbon yang menjadi salah satu prioritas nasional, Eks Menteri Keuangan (Menkeu) RI periode 2013-2014, Chatib Basri mengingatkan pemerintah untuk belajar dari China dan beberapa negara lainnya soal krisis energi akibat dampak transisi ke ekonomi hijau yang gegabah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauannya, krisis energi yang terjadi di China adalah akibat transisi dari ekonomi abu ke hijau yang terburu-buru, sehingga risiko transisi meningkat.
Transitional risk harus diperhatikan dengan saksama. Di China, ada kenaikan harga coal (batu bara), harga energi, ini proses transitional risk yang tidak smooth,” tuturnya dalam diskusi yang dihelat oleh Low Carbon Development Indonesia (LCDI) secara virtual, Rabu (13/10).
Menurut Chatib, proses dekarbonisasi yang dilakukan oleh China juga tidaklah bijak karena dilakukan dengan memotong basis suplai energi. Alhasil, terjadi shortage dan harga energi menjadi naik secara signifikan.
com-Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) kapasitas 75 MW di Sidrap, Makassar Foto: dok. PLN
“(China) Melakukan dekarbonisasi dengan memotong basis suplai dari energi, terjadi shortage di dalam LNG (liquefied natural gas). Memang kita harus menuju green, tapi kita harus memastikan transitional risk supaya bisa berjalan smooth, kalau tidak yang terjadi adalah energy price yang naik secara signifikan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan ini, di hadapan jajaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas) RI, Chatib mengimbau pemerintah untuk juga mengukur resistensi yang akan terjadi di tatanan masyarakat dan stakeholder.
“Kalau harga naik secara signifikan, resistensi terhadap transisi green tidak akan mendapatkan dukungan politik. Pendekatan pembangunan rendah rendah karbon memang harus dilakukan, tapi tetap harus mementingkan transisi yang gradual,” tutupnya.