Pengusaha Bisa Usulkan Keringanan Pajak ke Satgas PEN

22 Oktober 2020 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN.  Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar baik bagi para pengusaha yang kini masih menghadapi masa sulit akibat pandemi COVID-19. Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menerima permohonan insentif berupa keringanan pajak. Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya terbuka untuk setiap usulan termasuk soal diskon pajak bagi perusahaan hingga industri.
ADVERTISEMENT
“Kita terbuka untuk usulan teman-teman. Banyak usulan yang bisa dimasukkan. Salah satunya adalah mengenai insentif dunia usaha. Itu dalam bentuk pajak. Jadi apapun usulan mengenai perpajakan sebenarnya bisa diajukan,” ungkap Budi dalam Webinar Outlook Kebutuhan Baja Indonesia, Kamis (22/10).
Menurutnya para pengusaha bisa mendetailkan usulan mengenai diskon pajak yang diinginkan. Selanjutnya usulan tersebut bisa disampaikan secara resmi kepada Satgas PEN. “Sebernanya bisa diajukan secara resmi ke komite PEN. Kalau ada ide-ide dari teman-teman, karena kita enggak terlalu paham insentif fiskal, boleh kasih masukan,” sambungnya.
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin. Foto: dok. Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
Budi menjelaskan keringanan pajak sejatinya bisa dikabulkan sebab saat ini pemerintah memiliki anggaran. Adapun anggaran tersebut bukan hanya berupa biaya tapi juga berupa ruang untuk mengurangi pendapatan dari pajak, asalkan pajak tersebut bisa menjadi insentif bagi industri atau perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Jadi misal teman-teman di industri baja bisa mengajukan insentif pajak yang bisa pemerintah lakukan dalam 18-24 bulan ke depan. Feel free diajukan saja supaya kami bisa proses,” ujarnya.
Sebelumnya, Budi juga menyarankan bagi pengusaha untuk tetap menjaga cashflow-nya agar perusahaan bisa bertahan sampai 2022. Menurut Budi, semua pihak memang berharap rebound ekonomi bisa terjadi di 2021. Namun tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Sehingga jika nantinya terjadi beberapa hal tak terduga, Budi berharap perusahaan masih memiliki bantalan dana yang cukup kuat karena berhemat dan menyiapkan cashflow sejak dini.
“Persiapkan uang yang cukup, jaga cashflow yang cukup. Jangan terlalu boros, perdinas dikurangi. Kita lewat vicon saja supaya uang bisa dipakai untuk bayar gaji,” tandasnya.
ADVERTISEMENT