Pengusaha di Jakarta Siap Jalankan New Normal, Minta Pemerintah Bantu Modal UMKM

28 Mei 2020 11:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah bakal menjalankan kebijakan new normal dalam penanganan virus corona. Langkah melonggarkan pembatasan tersebut diterapkan agar aktivitas perekonomian bisa kembali berjalan dengan tetap memperhatikan prosedur kesehatan.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan kebijakan ini memungkinkan sektor-sektor penggerak ekonomi kembali beroperasi. Dia meminta pelaku industri menyiapkan skenario yang sesuai dengan aturan new normal.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan para pengusaha mendukung langkah tersebut dan sudah siap menjalankan operasional perusahaan.
"Katakanlah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan itu kelas menengah ke atas, mereka siap. Pasti mereka akan menggunakan dana-dana cadangannya. Mereka sudah siap melaksanakan new normal atau penyesuaian pola hidup baru di masing-masing perusahaan," ujar Sarman kepada kumparan, Kamis (28/5).
Berkaca dari pengalaman PSBB dan WFH, dia optimistis pelaku usaha dapat menyesuaikan kebijakan new normal untuk menjalankan semua prosedur kesehatan yang dijadikan syarat beroperasi kembali.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut Sarman, prosedur seperti penggunaan masker hingga pengecekan suhu, sudah diikuti selama 3 bulan terakhir.
Kemacetan lalu lintas di tengah berlakunya pembatasan sosial skala besar di Jakarta, Indonesia, Selasa (19/5). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Kendati begitu, Sarman menilai sektor seperti UMKM bakal mengalami kesulitan memulai operasional. Agar bisa bergerak lagi, kata dia, pelaku UMKM memerlukan bantuan modal dari pemerintah.
"Yang perlu kita dorong adalah permodalan bagi UMKM, mereka ini yang rentan kehabisan modal. Mereka perlu suntikan modal karena dengan mereka tutup tidak bisa beroperasi tiga bulan ini, otomatis sudah kebanyakan modal mereka itu habis untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Ia menilai, memberi bantuan modal bagi UMKM ini cukup efektif untuk memacu agar roda perekonomian bisa kembali normal. Selain itu, modal yang dibutuhkan oleh UMKM juga tak sebesar perusahaan industri lainnya.
ADVERTISEMENT
"Mereka ini di samping banyak dan juga merupakan penggerak ekonomi akar rumput, tapi permodalan yang mereka butuhkan juga tidak banyak. Jadi misalnya dengan bantuan modal Rp 10-25 juta mereka sudah bisa bergerak," ujarnya.