Pengusaha Diminta Tak Hanya Fokus Produksi, tapi Perhatikan Juga Pasar

Produk UMKM Binaan BRI. Foto: Bank BRI

Pelaku usaha diminta tidak hanya fokus bisa memproduksi saja, tetapi harus memahami pasar yang dituju. Founder Bonnels, Denny Santoso, mengatakan apabila pengusaha termasuk UMKM tidak memikirkan market tentu bakal sulit dalam menjalankan bisnisnya.

“Kita enggak pernah memikirkan market itu maunya seperti apa, brand itu seperti apa, dan ke depannya seperti kayak apakah sebuah brand ke depan punya purpose ke sosial impact kah, itu harus mulai dipertimbangkan secara mikro,” kata Denny saat webinar yang ditayangkan di Youtube hello hypefast, Kamis (15/4).

Denny merasa kalau pelaku usaha semua fokus memproduksi, maka tidak menutup kemungkinan barang yang dihasilkan sama. Barang sama dan dijual di pasar yang sama bisa menimbulkan adanya perang harga.

Warga menunjukkan hasil produk UMKM binaan Pertamina di bantaran sungai Jambangan, Surabaya, Jawa Timur. Foto: Nugroho Sejati/kumparan

“Kebayang enggak kita dibukain pasar buat orang jual beli tapi seluruh Indonesia tanpa batas itu masuk di tempat yang sama. Nah kebayang nggak kalau barang kita dan barang orang itu sama semua. Akhirnya jadi komoditas dan akhirnya perang harga tidak dapat dielakkan,” ujar Denny.

“Walaupun impor dibatasi lokal akan menjadi itu. Maka kita sebagai pengusaha kita harus bisa membuat dari sisi marketing sudut pandang lebih tepat,” tambahnya.

Denny mengakui saat ini ada pasar digital yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk bertransaksi jual atau beli. Ia menegaskan semakin banyak peminat berarti bisa saja banyak pesaing.

Untuk itu, Denny menegaskan produk yang dibuat tidak asal-asalan. Ia meminta pengusaha juga menganalisis pasar untuk perbaikan penjualan produk.

“Jadi tidak bisa lagi hanya oke Indonesia mampu produksi, enggak di situ, kita harus maju next level lagi. Kalau enggak, akan bentrok sendiri jadinya,” tutur Denny.