Pengusaha Ingin Kepastian Soal Vaksin COVID-19

24 November 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rosan Perkasa Roeslani. Foto: Indra Arief/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Rosan Perkasa Roeslani. Foto: Indra Arief/ANTARA
ADVERTISEMENT
Ketersediaan vaksin corona tengah dinanti-nanti semua pihak termasuk para pengusaha. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Roeslani bahkan menegaskan dunia usaha tidak hanya sekadar menantikan, tapi juga ingin adanya kepastian soal ketersediaan vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
“Vaksinasi ini pastinya kapan? Karena setiap penundaan vaksin pasti ada cost of delay-nya juga. Apakah konsentrasi vaksinasi di semester pertama atau kedua 2021? Kita perlu mendapatkan gambaran,” ujar Rosan dalam Webinar Economic Outlook 2021: Memacu Pertumbuhan di Tengah Pandemi, Selasa (24/11).
Menurutnya kepastian soal ketersediaan vaksin akan sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Rosan mengatakan jika vaksin akan didistribusikan pada semester I 2021, maka di semester II, pemulihan bisa lebih cepat berjalan.
Namun jika vaksin baru didistribusikan di semester II, Rosan mengatakan hal itu akan membuat para pengusaha kembali melakukan hitung-hitungan kembali. Termasuk juga memunculkan kekhawatiran lain soal kecukupan besaran dana stimulus yang akan digelontorkan pemerintah di 2021.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Rosan menjelaskan, dalam RAPBN 2021, pemerintah mengalokasikan dana stimulus PEN sebesar Rp 356,4 triliun. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan bagi dunia usaha, yaitu apakah besaran dana stimulus tersebut sudah dihitung dengan asumsi vaksin didistribusikan pada semester I 2021?
ADVERTISEMENT
Sedangkan jika ternyata vaksin baru bisa didistribusikan pada semester II, maka Rosan menilai besaran dana stimulus tahun depan masih kurang.
“Ini skenario yang mana? Apakah skenario ini menggambarkan distribusi vaksin sudah terjadi di semester I? Atau justru heavy-nya baru di semester II? Kalau banyak terjadinya di semester II maka (dana) perlindungan sosial ini harus diperbesar. Dana UMKM harus diperbesar,” ujarnya.
Rosan mengatakan sejauh ini pemerintah menjanjikan vaksin akan mulai disuntikkan pada pekan ke 3 dan 4 di Januari 2021. Namun lagi-lagi Rosan meminta kepastian soal distribusi vaksin tersebut.
“Ini kapan sebagian besar dilakukan? Ini berdampak pada dunia usaha, berdampak pada cost of delay, dan ini mesti ada skenario lain juga,” tandasnya.
ADVERTISEMENT