Pengusaha Logistrik: Bisnis Kargo Udara Baru Akan Pulih Pada 2022

20 Oktober 2020 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat kargo. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat kargo. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bisnis pengiriman logistik via udara sangat terdampak pandemi COVID-19. Berdasarkan data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pengiriman via udara anjlok hingga 80 persen pada kuartal II 2020.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi tersebut Ketua ALFI Yukki Hanafi memprediksi, bisnis kargo udara baru akan mengalami rebound pada 2022.
“Kalau di airlines sendiri, itu untuk domestik baru rebound pada 2022, sedangkan untuk internasional baru pada 2024,” ungkap Yukki dalam Webinar Markplus Industry Roundtable, Selasa (20/10).
Berdasarkan jenis transportasi untuk pengiriman logistik, transportasi udara memang mengalami penurunan paling dalam. Pada kuartal II 2020 ini, pengiriman lewat kereta tercatat turun 63,75 persen, kemudian via darat turun 17,65 persen, via laut turun 17,48 persen dan dan via udara turun 80,23 persen. Sehingga ALFI memprediksi kargo udara akan membutuhkan waktu lebih panjang untuk rebound.
“Karena kita lihat tahun ini mereka sangat suffering khususnya di air transport. Mereka mengalami penurunan lebih 80 persen. Ini takes time. Tahun depan mereka proses recovery. Jadi analisa kami di 2022 baru rebound untuk angkutan udara,” ujar Yukki.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pergerakan barang rute internasional juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Sebab saat ini masih banyak negara yang belum membuka pintu internasional mereka. “Mau kirim barang tapi negara tujuan lockdown,” tutupnya.