Pengusaha Minta Pemulihan Ekonomi Jangan Hanya Fokus Pada UMKM dan BUMN

24 November 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rosan Perkasa Roeslani. Foto: Calvin Basuki/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Rosan Perkasa Roeslani. Foto: Calvin Basuki/ANTARA
ADVERTISEMENT
Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin), meminta pemerintah untuk berlaku adil dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan dana stimulus PEN tahun ini lebih banyak digelontorkan hanya untuk UMKM dan perusahaan BUMN.
Padahal, industri swasta dan perusahaan menengah lain juga butuh bantuan pemerintah. Rosan menilai pemulihan ekonomi tidak akan maksimal jika pemerintah hanya fokus pada UMKM.
"UMKM sudah menjadi bagian produksi dari dunia usaha. Kalau pemulihannya hanya konsentrasi di dunia UMKM, (sedangkan) di dunia usahanya belum maksimal, belum mendapatkan modal kerja juga, penyelamatannya enggak akan mencapai usaha maksimal," kata Rosan dalam Webinar Economic Outlook 2021: Memacu Pertumbuhan Di Tengah Pandemi, Selasa (24/11).
Menurut Rosan, saat ini dunia usaha membutuhkan modal kerja untuk bertahan di masa pandemi. Terutama pinjaman dengan suku bunga rendah. Selama ini, kata Rosan, pinjaman lunak hanya diberikan kepada UMKM.
Ketum Kadin Indonesia sekaligus Kasatgas Omnibus Law Rosan P. Roeslani (kiri) memberikan paparan saat diskusi "Omnibus Law dan Transformasi Percepatan Ekonomi. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
"Padahal yang kami inginkan adalah modal kerja untuk kami bertahan dulu di tengah tekanan ini. Dan dengan modal kerja harapannya dengan suku bunga rendah 3-4 persen. Enggak hanya UMKM tapi juga perusahaan menengah (juga perlu),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Rosan menilai pemerintah sejatinya mengalokasikan dana PEN untuk korporasi. Sayangnya dalam pelaksanaannya, kebanyakan dana PEN digunakan untuk membantu perusahaan BUMN.
Rosan berharap nantinya di 2021, dana PEN untuk korporasi benar-benar disalurkan untuk korporasi dan tidak hanya untuk perusahaan pelat merah saja.
"Pembiayaan korporasi bener-bener pembiayaan korporasi. Jangan seperti di stimulus pertama yang sebenarnya hampir 94 persen lebih di BUMN. Kami di dunia usaha ingin mempunyai rasa aman, percaya diri untuk lebih meningkatkan spending kita kedepannya," ujarnya.