Pengusaha Muda Usul Hotel yang Tutup Dipakai untuk Karantina Pasien Corona

3 April 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies cek Hotel Grand Cempaka yang jadi penginapan tenaga medis corona. Foto: Facebook/Anies Baswedan
zoom-in-whitePerbesar
Anies cek Hotel Grand Cempaka yang jadi penginapan tenaga medis corona. Foto: Facebook/Anies Baswedan
ADVERTISEMENT
Dampak negatif virus corona terhadap sektor pariwisata di Indonesia begitu besar. Penurunan okupansi yang drastis karena penyebaran corona berlangsung cepat menyebabkan ratusan hotel di seluruh Indonesia menutup sementara operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira mengatakan, jaringan hotel yang tutup bisa dimanfaatkan untuk tempat orang-orang yang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.
Menurutnya langkah itu bisa menjadi solusi kepada pemerintah untuk memfungsikan ratusan hotel yang tutup sebagai isolasi mandiri. Mengingat banyak rumah sakit rujukan COVID-19 sudah tidak bisa menampung lagi.
"Jaringan hotel ini daripada tutup tidak ada customer, pemerintah bisa memanfaatkan dan supply chain makanannya bisa juga didapat dari para pedagang makanan yang omzetnya menurun drastis. Jadi, ekosistem bisnisnya hidup, dana penanganan covid 19 bisa digelontorkan dengan mekanisme ini jadi bisnis tetap berjalan," kata Anggawira berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (2/4).
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
HIPMI menyarankan pemerintah pusat bisa menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah untuk menangkal virus berupa hibah senilai Rp 3,3 triliun. Dana tersebut agar pemda bisa menyewa hotel-hotel yang tutup.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kita berikan solusi agar pemerintah ini bisa memanfaatkan jaringan hotel untuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang suspect COVID-19 karena kapasitas rumah sakit kan terbatas," ujar Anggawira.
Anggawira merasa dengan dimanfaatkannya sebagai tempat karantina, observasi, dan isolasi ODP maupun PDP COVID-19, bisa juga membantu para pengusaha perhotelan. Sehingga para pengusaha tidak terlalu terbebani dampak dari virus corona.
"Dengan menggunakan hotel yang tutup, karantina ini kan bisa lebih terpantau daripada di rumah yang mungkin fasilitasnya juga kurang," tutur Anggawira.