Pengusaha Pakan Ayam Berharap Impor Gandum Mampu Tekan Harga

24 Juni 2021 15:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandang ternak ayam yang masih beroperasi di Dusun Gluntung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kandang ternak ayam yang masih beroperasi di Dusun Gluntung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) berharap keputusan impor gandum 300 ribu ton mampu menekan harga pakan ayam. Pemerintah memutuskan untuk menerbitkan impor gandum 300 ribu ton sebagai pengganti jagung untuk bahan baku pakan yang saat ini harganya tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo mengatakan, impor gandum akan datang bertahap selama lima bulan ke depan. Setiap bulan setidaknya ada 60 ribu ton gandum yang datang.
“Juni mulai akhir bulan, Impor dari Australia. Diharapkan gitu (harga pakan turun) kan kita ada dua port, salah satunya di Surabaya,” katanya kepada kumparan, Kamis (24/6).
Kendati demikian, Desianto belum bisa memastikan berapa penurunan harga jagung setelah gandum impor tiba. Ia mencatat harga jagung saat ini mengalami penurunan semenjak dua minggu ini menjadi Rp 5.800 per kilogram (kg). Meskipun demikian, harga jagung masih terbilang tinggi.
Peternak memberi pakan ke ayam petelur peliharaannya. Harga pakan naik akibat kenaikan jagung yang jadi bahan utama pakan ternak. Foto: kumparan
Sebab untuk keberlangsungan bisnis ternak ayam, harga jagung idealnya sekitar Rp 4.500-Rp 5.000 per kg. Desianto menyebut, dalam sebulan setidaknya mitranya membutuhkan 650 ribu - 700 ribu ton jagung.
ADVERTISEMENT
Desianto menjelaskan, penggunaan jagung sebagai bahan baku pakan mencapai 40-50 persen. Namun banyak atau tidaknya penggunaan jagung tergantung harga dan ketersediaan.
“Ketika demam turun suplai meningkat 44 persen. Jadi tergantung dari ketersediaan komoditas tersebut. 2021 kita bisa mentok 40-44 persen (jagung),” katanya.