Pengusaha Setuju Jokowi Pilih Menteri dari Milenial, tapi Bersyarat

3 Juli 2019 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Joko Widodo. Foto: Dok. Dikdasmen RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Joko Widodo. Foto: Dok. Dikdasmen RI
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memberi ruang ke anak muda berusia 20 - 30 tahun untuk menjadi menteri di kabinet barunya. Hal itu disampaikan Jokowi dalam wawancara khusus dengan kumparan pada akhir Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengaku tak mempermasalahkan anak muda menjadi menteri. Sebab usia tak melulu menggambarkan t‎ingkat kematangan seseorang.
"Saya rasa matang dan usia itu 2 hal yang berbeda. Presiden melihat potensi generasi muda, kita jangan lihat usia," katanya dalam sebuah diskusi di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (3/7).
Namun demikian, menurut dia, terdapat beberapa syarat untuk anak muda diberi jabatan menteri. Misalnya seperti memiliki kapasitas di bidang itu, sebelumnya memiliki pengalaman, hingga mempunyai rekam jejak yang baik di sebuah bidang.
ilustrasi milenial. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Tapi saya menggarisbawahi profesionalitas itu penting. Jadi dia tahu apa yang harus dikerjakan, di samping itu dia juga harus bisa memimpin," ucap Shinta.
ADVERTISEMENT
Jika dinilai masih perlu pembelajaran, dia memandang ‎anak muda tersebut bisa diberi posisi wakil menteri terlebih dulu. Dengan demikian diharapkan nantinya terdapat kolaborasi, menengok Jokowi menginginkan anak muda sebagai eksekutor.
Senada, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Yugi Prayanto juga setuju terkait keinginan Jokowi menjadikan anak muda sebagai menteri. Namun dia meminta agar anak muda yang dipilih Jokowi sudah terbukti bisa mengelola organisasi.
"Cuma kalau saya melihat generasi milenial, kematangannya memang perlu proses. Klo milenial itu sudah terlihat kematangan mengelola organisasi, silakan dicoba," paparnya.