Pengusaha: Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS Ganggu Iklim Investasi

8 Februari 2020 18:30 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita anggota ISIS Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita anggota ISIS Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Pro kontra mewarnai wacana pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia. Kali ini suara penolakan datang dari kalangan pengusaha.
ADVERTISEMENT
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) sekaligus Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, menyatakan bahwa pemulangan eks ISIS ke tanah air secara psikologis akan mengganggu iklim usaha dan investasi.
"Bagi pelaku usaha mendengar ISIS identik dengan bom dan kekerasan, dunia usaha dan investor butuh jaminan kenyamanan dan keamanan. Untuk menarik investor masuk ke Indonesia di samping kita memberikan kemudahan melalui regulasi dan insentif, tidak kalah penting adalah kita juga harus mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan," tegas Sarman dalam keterangan yang diterima kumparan, Sabtu (8/2).
Ilustrasi ISIS. Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye
Ia menambahkan, Omnibus Law dan berbagai upaya pemerintah untuk menggenjot investasi akan sia-sia semua jika wacana pemulangan WNI eks ISIS terus bergulir.
ADVERTISEMENT
"Para investor akan semakin ragu dan berpikir ulang menanamkan modalnya di Indonesia jika wacana ini terus bergulir. Kita harus belajar dari apa yang kita alami, trauma yang sudah pernah kita rasakan bagaimana kita bekerja keras untuk meyakinkan pasar dan investor ketika terjadi ledakan bom di tanah air. Semuanya sangat memukul aktivitas bisnis dan perekonomian, tentu kita tidak mau hal ini terulang kembali," paparnya.
Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah menjaga psikologi pasar dan pelaku usaha termasuk investor jika ingin memulangkan eks ISIS ke tanah air.
"Ketegasan pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan ketenangan bagi pelaku usaha dan kepastian keamanan bagi investor. Jika pemerintah salah dalam mengambil kebijakan maka risiko yang harus kita tanggung sangat lah besar," kata Sarman.
ADVERTISEMENT
"Semoga pemerintah dapat memutuskan yang terbaik untuk masa depan perekonomian kita yang lebih baik, tentu dengan pertimbangan yang matang termasuk dampaknya plus minusnya sebelum mengambil kebijakan yang final," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku secara pribadi menolak jika para eks ISIS kembali ke Indonesia.
Menko Polhukam Mahfud MD juga khawatir kembalinya 600 WNI eks ISIS malah membahayakan dan bisa menjadi penyebar paham-paham radikal di dalam negeri.
Tetapi, ada sejumlah tokoh yang sebenarnya mendukung para WNI eks ISIS itu untuk pulang. Beberapa di antaranya mengajukan sejumlah persyaratan.