Pengusaha Yakin Industri Pariwisata Akan Membaik Usai Pemerintah Beri Insentif

23 Oktober 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata dan hotel menilai sebenarnya tidak sulit untuk bangkit dari imbas pandemi virus corona. Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengatakan kekuatan atau potensi pasar domestik cukup besar.
ADVERTISEMENT
Maulana mengungkapkan, saat ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemerintah menyiapkan strategi terkait industri pariwisata.
“Dan key-nya enggak susah, kita enggak perlu paksa orang, tapi pemerintah bergerak saja melakukan kegiatan normal saja kita bisa langsung recovery. Karena kontribusi kegiatan tersebut 30 sampai 40 persen dari bisnis tourism which is dari yang digerakkan APBN dan APBD tinggal menstrategikan saja,” kata Maulana saat memberikan keterangan di acara yang ditayangkan di Youtube FMB9ID_IKP, Jumat (23/10).
Strategi terbaru pemerintah untuk membangkitkan industri pariwisata adalah menggelontorkan dana hibah Rp 3,3 triliun. Dana tersebut diharapkan segera bisa dinikmati pihak-pihak terkait.
Bukit Sanjaya, destinasi wisata di Boyolali mirip Pura Lempuyangan di Bali. Foto: Bukit Sanjaya
Maulana percaya masyarakat setelah ini bakal kembali traveling. Meski begitu, ia berpesan agar protokol kesehatan tetap diprioritaskan.
ADVERTISEMENT
“Kita juga perhatikan pada saat PSBB dilepas bulan Juni, rasa bosan ada, bergerak langsung keluar. Pasti ada antusias, ada rasa bosan. Saya rasa antusias orang bergerak ada, tinggal mengarahkan. Cuma masih ada rasa khawatir karena masih ada COVID-nya,” ujar Maulana.
Maulana belum bisa membeberkan berapa okupansi dari industri yang digelutinya saat ini. Namun, ia menuturkan tren orang berpariwisata bakal berubah seperti masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Maksudnya mereka lebih prepare, maksudnya tidak dengan banyak kumpul-kumpul dan seterusnya. Saya yakinkan itu pasti akan terjadi ada perubahan sedikit paradigma terhadap traveling,” tutur Maulana.