Penjatahan IPO GoTo Selesai, Sahamnya Oversubcribe 15 Kali?

8 April 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
ADVERTISEMENT
Proses penjatahan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berakhir Kamis (7/4). Rencananya GOTO akan secara resmi melantai di bursa efek (IPO) pada Senin 11 April nanti.
ADVERTISEMENT
Minat investor pun, khususnya ritel dikabarkan sangat tinggi. Bahkan menurut sumber kumparan, GOTO mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 15 kali.
“Over 15 kali,” ungkapnya, Jumat (8/4). Hal itu di luar ekspektasi para penjamin emisi efek (underwriter). Adapun GOTO menetapkan harga saham IPO sebesar Rp 338 per lembarnya.
Perusahaan menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih).
Atas hal itu perusahaan juga mengumumkan nilai penawaran umum perdana saham (IPO) mencapai USD 1,1 miliar atau setara Rp 15,8 triliun. Ini menjadikan IPO GOTO sebagai IPO terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022.
Sebelumnya Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The, salah satu penjamin pelaksana emisi efek, mengatakan, respons positif para manajer investasi berkualitas yang berbasis di Indonesia dan memiliki horizon investasi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Ini menunjukkan fundamental kuat GOTO dan menjadi langkah awal yang baik dalam memulai perjalanan sebagai perusahaan terbuka.
"Kemampuan GoTo untuk mencapai valuasi yang sungguh mencerminkan nilai dan keunggulan perusahaan, terutama dalam kondisi makro dewasa ini, menunjukkan kinerja bisnis dan dampaknya terhadap masyarakat Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (31/3).
Para analis juga menilai permintaan saham GOTO memang cukup tinggi di kalangan investor ritel. Sehingga peluang untuk oversubscribe tambah besar.
"Otomatis pada saat listing, dia belum bisa dapat di pasar perdana dan pasar sekunder akan cenderung ramai di awal-awal pada saat dibuka,” ungkap Analis Ajaib Sekuritas Yazid Muamar beberapa waktu lalu.