Penjelasan Terbaru Prabowo soal Alutsista: Tak Mau Ditipu Mafia Senjata

14 Juni 2021 6:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) mencoba senjata saat kunjungan kerja ke PT PINDAD di Bandung.  Foto: Dok. Kementerian Pertahanan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) mencoba senjata saat kunjungan kerja ke PT PINDAD di Bandung. Foto: Dok. Kementerian Pertahanan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya buka-bukaan soal riuhnya usulan anggaran belanja alutsista. Besaran dana yang diusulkan Kementerian Pertahanan sebelumnya disoroti karena angkanya mencapai Rp 1.750 triliun.
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo pun kemudian menjelaskan alasan di balik master plan modernisasi alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) tersebut. Selain itu, dia juga bicara soal mafia yang bermain di jual beli senjata. Berikut rangkumannya:
Prabowo Ungkap Alasan Munculnya Anggaran Fantastis untuk Alpalhankam
Prabowo menegaskan bahwa rencana anggaran itu sebetulnya masih bersifat rahasia. Dia pun mengatakan bahwa angka tersebut masih sebatas usulan dan belum disetujui, baik oleh Presiden Jokowi maupun Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Ada yang mengatakan Prabowo ingin bikin anggaran Rp 1.700-an triliun, Rp 1.700 triliun itu belum disetujui masih digodok. Ini kan bernegara itu tidak gampang, ada prosesnya, prosedurnya, tata cara kelola. Jadi kita pihak teknis diwajibkan menyusun rencana pertahanan, anggaran berapa saya ajukan, Presiden setuju atau enggak. Pasti minta saran Menkeu, Bappenas," jelas Prabowo dalam podcast di akun Youtube Deddy Corbuzier, Minggu (13/6).
ADVERTISEMENT
Prabowo menjelaskan, anggaran tersebut merupakan hitung-hitungan untuk kebutuhan modernisasi alutsista hingga 2044. Menurutnya, anggaran tersebut masih terbilang jauh lebih kecil dibanding anggaran tahunan negara seperti Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi alutsista Indonesia. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Adapun soal master plan tersebut, dia menegaskan langkah ini sejalan dengan keinginan Jokowi saat memintanya menjadi Menteri Pertahanan.
"Waktu saya baru dilantik, kurang lebih 2 minggu, saya di Istana beliau bilang 'Menhan saya ingin master plan, grand design, saya minta 15 sampai 20 tahun, jangan dicicil, saya minta utuh direncanakan'," ujar Prabowo menirukan permintaan Jokowi.
Prabowo Bakal Pilih Sendiri Produsen Alutsista Biar Tak Tertipu Mafia
Ketua Umum Partai Gerindra juga menegaskan bahwa dirinya bakal turun langsung dalam semua negosiasi dengan sejumlah negara yang dipilih menjadi produsen alutsista. Kemauan ini didasari alasan tak ingin ada mafia yang melakukan mark-up sehingga harga yang mesti dikeluarkan jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengakui, setiap anggaran yang digelontorkan pemerintah memiliki potensi besar terjadinya mark-up. Atas dasar itu, Prabowo menegaskan tidak akan segan-segan menolak pengadaan alat pertahanan atau senjata yang harganya gila-gilaan.
"Pasti ada (mafia), kita mau tertibkan. Kita susun satu sistem, jadi sekarang saya banyak lakukan negosiasi langsung dengan produsen, sehingga ingin tahu harga sebenarnya berapa," pungkas Menhan Prabowo.