Penumpang Melonjak, Garuda Tambah Armada 10 Pesawat: Dari Mana Dananya?

19 Agustus 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penumpang penerbangan melonjak, membuat harga tiket pesawat melambung selain didorong naiknya harga avtur. Merespons lonjakan penumpang itu, maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, akan menambah armada 10 pesawat untuk dioperasikan.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengharapkan jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia pasca-penundaan PKPU (Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang) ini bisa bertambah.
Karenanya, pria yang akrab disapa Tiko itu mendukung adanya dukungan pembiayaan dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) kepada Garuda Indonesia.
"Garuda itu ada 30 pesawat yang masih grounded karena rekondisi. Karena menunggu PMN (Penyertaan Modal Negara) masih lama, nah ini PPA (Perusahaan Pengelola Aset) yang membiayai," kata Tiko dalam perbincangan dengan media di Seminyak, Bali, Jumat (19/8).
Pemerintah memang sudah menyetujui PMN sebesar Rp 7,5 triliun, untuk restrukturisasi bisnis Garuda Indonesia. Menurut Tiko, dana tersebut diperkirakan baru akan dicairkan selambatnya pada November. Sementara menunggu dana tersebut, pembiayaan untuk restorasi pesawat ditalangi dulu oleh PPA.
ADVERTISEMENT
"Karena Garuda itu kemaren kan ada berita muncul, sebelum berangkat itu saya kan tanda tangan. Karena nunggu PMN, itu jadi PPA dulu (yang talangi)," ujar mantan Dirut Bank Mandiri itu.
Dengan adanya pembiayaan untuk merestorasi pesawat, menjelang akhir tahun nanti Tiko memperkirakan Garuda Indonesia akan bisa mengoperasikan total 60 pesawat. Angka itu bertambah dari yang saat ini dioperasikan sebanyak 50 pesawat.
Sebelumnya PT PPA dan Garuda Indonesia menandatangani komitmen kerja sama, untuk mendukung optimalisasi program restorasi armada. Penandatanganan tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama PPA, Yadi Jaya Ruchandi dan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, berlangsung pada Kamis (18/8).
Wamen BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan paparan di acara TelkomGroup Investor Day di Nusa Dua, Bali, Jumat (19/8/2022). Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Kartika Wirjoatmodjo yang ikut menyaksikan penandatanganan kerja sama itu, mendukung sinergi antar-BUMN tersebut. Sementara Yadi Jaya Ruchandi, menilai sinergi itu sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN.
ADVERTISEMENT
"Kami mendukung rencana ekspansi Garuda Indonesia untuk pemenuhan kecukupan armadanya. Kami optimistis terhadap prospek usaha Garuda Indonesia seiring dengan tingginya permintaan pasar domestik pasca pandemi," ujarnya.
Pelita Air Tambah Pesawat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan peningkatan jumlah penumpang pesawat di lima bandara utama di Indonesia pada semester I 2022.
Kelima bandara itu yakni Soekarno-Hatta, Juanda, Ngurah Rai, Hasanudin, dan Kualanamu, penumpangnya mencapai 13,6 juta penumpang atau meningkat 77 persen dibandingkan periode yang sama di 2021.
Meningkatnya mobilitas masyarakat melalui moda transportasi udara di Indonesia, mendorong adanya kebutuhan penambahan pesawat, tak hanya oleh Garuda Indonesia. Menurut Tiko, Citilink juga akan mengoperasikan sebanyak 60 pesawat. Maskapai penerbangan anak usaha Garuda Indonesia itu, masih punya 10 pesawat yang di-grounded.
ADVERTISEMENT
Apalagi selain dua maskapai pelat merah tersebut, Pelita Air juga sedang menambah pesawat dari saat ini 3 unit menjadi 8 unit. “Kita harapkan dengan ada tambahan pesawat, penerbangan Jakarta-Denpasar bisa 10 trip per hari,” kata Direktur Utama Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, di acara yang sama.